Nunukan

Libur Lebaran, Arus Penumpang ke Sebatik Membeludak

NUNUKAN – Mulai hari ketiga Lebaran Idul Fitri 1443 H atau pada Rabu 4 Mei 2022, terjadi lonjakan arus kunjungan warga ke Pulau Sebatik. Pelabuhan Penyeberangan Nunukan – Sebatik yang berada di Sei Jepun, Nunukan Selatan yang biasanya terlihat lenggang, saat itu dipadati orang yang ingin menikmati masa libur dan berlebaran di Sebatik.

Warga terlihat membeludak, mulai dari gerbang masuk hingga ruang tunggu dermaga terlihat mulai memadati kawasan dermaga penyeberangan sejak Pk. 07.00 Wita.

Kondisi itu membuat warga yang berniat menyeberang ke Sebatik menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat harus rela antri berjam-jam menunggu giliran tumpangan kapal ferry yang beroperasi melayani penyeberangan dari Nunukan ke pulau yang paling berbatasan dengan negara tetangga Malaysia tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Nunukan Dermaga Sei Jepun, Agus Rauf, A.Md., menyebutkan, antusias warga untuk menyeberang ke Sebatik pada momen lebaran kali ini sebenarnya mulai berlangsung sejak hari kedua lebaran atau Selasa (03/05/2022).

“Namun arus terbesarnya, hingga terjadi kepadatan calon penumpang kapal Ferry mulai terjadi pada Rabu (04/05/2022),” terang Agus Rauf saat itu.

Selain melihat kepadatan antrian penyeberangan orang yang berlangsung di dermaga penyeberangan Sei Jepun, tingginya antusias warga ke Sebatik pada momen libur lebaran kali ini juga dapat dirasakan dengan lalu lintas orang dan kendaraan di Nunukan yang lebih lenggang memasuki hari ketiga Idul Fitri.

Diketahui, untuk memasilitasi penyeberangan orang dari Nunukan ke Sebatik atau sebaliknya tersedia dua pilihan sarana angkutan yang dapat digunakan. Melalui kapal Ferry atau perahu-perahu bermesin dong feng yang merupakan usaha dari masyarakat.

Mengakomodir tingginya arus libur lebaran warga ke Sebatik tersebut, Dinas Perhubungan menambah jumlah trip penyeberangan hingga 6 kali trip.

“Jadwal penyebrangan layanan kapal Ferry ke Sebatik kami tingkatkan menjadi enam trip per hari. Dan setiap kali penyeberangan, Ferry selalu penuh sesak dengan angkutan penumpang dan kendaraan,” terang Agus.

Dijelaskan, kapasitas angkut maksimal kapal Ferry yang dioperasikan memuat 60 unit kendaraan roda dua dan 20 unit kendaraan roda empat jenis minibus. Jumlah kendaraan roda empat yang diangkut bisa berkurang menjadi 10 unit saja jika ada tumpangan kendaraan roda empat jenisnya truk.

Sedangkan untuk setiap perahu bermesin dong feng dapat mengangkut maksimal hingga 14 orang penumpang dan 5 unit kendaraan roda dua.

Agus memprediksi tingginya arus warga yang ingin mengunjungi Sebatik pada momen lebaran tahun ini akan berlangsung hingga tiga hari kedepan atau Ahad, 8 Mei 2022.

Pada angkutan kapal Ferry, harga tiket menyeberang dari Nunukan ke Sebatik atau sebaliknya ditetapkan sebesar Rp 8 ribu per orang. Jenis kendaraan dikenakan tarif per unit sebesar Rp 19 ribu. Untuk kendaraan sejenis pick up harga tiket ditentukan sebesar Rp 144 ribu dan untuk jenis minibus dikenakan tarif sebesar Rp 161 ribu.

Tarif lebih mahal terjadi pada ongkos angkutan menggunakan perahu bermesin dong feng yang menentukan harga tiket penumpang sebesar Rp 25 ribu per orang dan sebesar Rp 40 ribu untuk kendaraan bermotor roda dua.

Perbedaan ongkos angkut yang sangat kontras tersebut mengingat jadwal keberangkatan transportasi menggunakan perahu bermesin dong feng tidak menunggu antrian yang terlalu lama.

Namun pada sisi jaminan angkutan kendaraan, transportasi menggunakan kapal Ferry lebih baik mengingat adanya asuransi angkutan kendaraannya. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button