Ekowis

Wisatawan Lokal Rela Antre Untuk Kunjungi Sebatik

Popularitas sejumlah tempat wisata di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara belakangan ini semakin meningkat. Tidak heran jika pada saat liburan, termasuk masa libur perayaan Hari Raya Idul Fitri, terutama wisatawan lokal, menjadikan Pulau Sebatik sebagai daerah sasaran kunjungan mereka.

Di antaranya, mahasiswa asal Nunukan Nur Anisah (20) bersama seorang rekan wanitanya, Rabu (04/05/2022) lalu rela berpanas-panas diterpa sengatan terik matahari saat menunggu kesempatan giliran untuk mendapatkan transportasi tumpangan yang menyeberang ke Sebatik.

Anisa menuturkan, awalnya dia bersama rekannya berkendaraan sepeda motor merencanakan ke Sebatik menumpang angkutan reguler kapal Ferry. Namun saat tiba di Dermaga Penyeberangan Sei Jepun, mereka terkejut melihat kerumunan orang yang juga memiliki tujuan sama.

“Luar biasa. Banyak sekali orang dan kendaraan yang antri mau menyeberang (ke Sebatik). Kami tidak bisa memastikan, pada giliran keberangkatan kapal Ferry kali keberapa kami bisa menyeberang. Lantaran orang-orang yang sudah lebih duluan datang saja masih antre panjang,” kata Anisah.

Situasi tersebut membuat mereka akhirnya memutuskan menumpang dengan transportasi angkutan perahu bermesin dong feng walau dengan konsekuensi mengeluarkan biaya lebih besar jika menggunakan kapal Ferry.

Anisah mengaku keberangkatannya ke Sebatik kali ini merupakan kali yang pertama. Tertarik karena mendengar cerita-cerita orang tentang beberapa tempat kunjungan wisata menarik yang ada di Pulau Sebatik.

“Sangat penasaran kepingin melihat langsung. Pasti banyak spot-spot foto yang menarik,” tutur Anisah yang memastikan setibanya di Sebatik nanti ada rekannya yang menjemput sekaligus sebagai pendamping wisata mereka selama berada di pulau yang paling berbatasan dengan negara tetangga Malaysia tersebut.

Lokasi wisata Marina Beach disebutnya sebagai tempat yang paling dia bersama rekannya akan dikunjungi. Karena lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Sebatik Timur itulah yang paling ramai dibicarakan orang.

Namun diakui Anisah, nama-nama tempat tujuan wisata lain yang ada di Sebatik juga menguak lebar rasa penasarannya. Antara lain seperti yang disebutkannya Pantai Indah di Desa Tanjung Aru, Pantai Batu Lamampu, Pantai Kayu Angin serta wisata Mangrove di Kecamatan Sebatik Barat.

Mungkin belum semua tempat yang disebutkan tadi dapat dikunjungi saat ini. Anisah bersama rekannya akan menunggu momen liburan lainnya untuk berwisata ke tempat-tempat tersebut.

“Saya dengar di Marina Beach ada cafe yang posisinya sangat dekat dengan bibir pantai. Itu pasti sangat menyenangkan. Kita bisa foto-foto di tempat itu dengan latar belakang ombak laut,” terang Anisah memberi alasan pilihan prioritas pada kunjungan pertama kali ke Sebatik saat ini.

Warga Nunukan lainnya, Irma Yanti bersama suami dan kedua orang anaknya memastikan, kerelaan mereka mengikuti antrean panjang untuk dapat menyeberang ke Pulau Sebatik karena ingin bersilaturahmi Idul Fitri ke rumah orang tuanya yang berada di Desa Tembaring, Kecamatan Sebatik Barat.

“Tapi jika di Sebatik nanti ada keluarga yang mengajak ke tempat wisata. Itu lebih menyenangkan lagi,” terang warga yang tinggal di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan ini.

Irma yang masa kecilnya tinggal bersama kedua orang tuanya di Desa Tembaring mengakui tentang keindahan beberapa tempat wisata di Sebatik memang cukup menarik untuk dikunjungi. Sebagai penduduk berasal dari Sebatik sebelum menikah dan pindah ke Nunukan, Irma merasa bangga dengan daerahnya tersebut.

Lokasi wisata Hutan Mangrove terbesar di Sebatik berada tidak jauh dari rumah orang tuanya. Jauh saat masih anak-anak dan beranjak dewasa, Irma tidak pernah membayangkan hutan Mangrove yang saat itu dinilainya biasa-biasa saja akan menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button