Lanal Nunukan Gelar Festival Layang-Layang Hias
Memeriahkan Peringatan HUT ke-78 TNI

NUNUKAN – Memperoleh nilai tertinggi sebanyak 372, kelompok Buaya Putih akhirnya berhasil mejadi juara I pada Festival Layang-Layang Hias yang diselenggarakan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan pada Ahad (8/10/2023). Sukses tersebut meembuat kelompok ini berhasil membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp 8 juta.
Sedangkan juara II dengan perolehan nilai 371 dari festival yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-78 TNI ini adalah kelompok Sarkodes mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 5 juta. Sedangkan kelompok Naga Perbatasan yang memperoleh nilai 370 harus puas dengan menempati posisi juara III yang mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 2,5 juta
Panitia pelaksana lomba, dalam hal ini TNI Lanal Nunukan yang berkolaborasi dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) dan Perkumpulan Layang Seluruh Indonesia (PELANGI) juga menyediakan hadiah untuk tiga peserta pemanang juara harapan.
Masing-masing secara berurutan ketiga pemenang dengan nilai serta hadiah yang diperoleh para peserta juara harapan ini adalah kelompok Temburungan (368/Rp 2 juta), kelompok Free Fall (362/Rp 1,5 juta) dan kelompok Tak Ngecer (360/Rp 1 juta.
Komandan pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Letkol (P) Arief Kurniawan Hertanto memastikan Festival Layang-Layang Hias pertama kali mereka selenggarakan ini dalam rangka memeriahkan peringatan HUT TNI ke-78. Alasan dipilihnya kegiatan ini, tidak terlepas dari keinginan untuk memunculkan kembali salah satu permainan tradisional yang ada di tengah masyarakat namun hampir tergerus oleh perkembangan jaman.
“Jika tidak dilakukan upaya-upaya untuk melestarikannya, bukan tidak mungkin suatu saat nanti permainan layang-layang ini sudah tidak dikenal lagi oleh generasi muda kita yang akan datang,” kata Arief.
Apalagi saat ini, lanjut Arief, anak-anak generasi penerus kita sejak kecil sudah diperkenalkan dengan permainan-permainan game yang ada di gadget yang bisa memberi dampak buruk pada interaksi sosial mereka.

Koordinator pelaksanaan lomba dengan total hadian Rp 20 juta ini, Aswar mengatakan penilaian lomba meliputi keindahan, kestabilan mengudara, kombinasi warna, bentuk layang-layang dan kerapiannya. Sebanyal 5 orang juri yang mendapat kepercayaan memberikan penilaian lomba, 2 orang dari Lanal Nunukan, Serda Keu Riko Lanang dan Serda Keu Agiek Pradistya. Satu orang juri dari KORMI Nunukan adalah Lukman, S.Pd dan dua lainnya dari PELANGI, masing-masing Asmar, S.Pd., M.Pd dan Aswar, S.Pd.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di halaman Mako TNI Lanal Nunukan di Sedadap, Kelurahan Nunukan Selatan ini sebenarnya mendapat antusias yang cukup tinggi dari masyarakat yang datang untuk menyaksikan keindahan layang-layang peserta saat mengudara.
“Antusias peserta maupun respon masyarakat sebagai penonton cukup tinggi. Total jumlah peserta tercatat sebanyak 106 kelompok. Sedangkan antusias masyarakat, seperti kita pastikan bersama, ada ratusan orang yang datang menonton,” kata Aswar yang merupakan Sekretaris di organisasi PELANGI ini.
Antusias masyarakat yang datang untuk menyaksikan lansgung acara ini dapat dimaklumi karena memang tidak sedikit keragaman layang-layang yang ditampilkan peserta dengan berbagai bentuk yang unik dan menarik.
Diantaranya ada yang berbentuk Naga, kuda yang menarik Kereta Kencana, Gerobak Bakso, Pesawat Tempur, Armada Kapal, Burung Rajawali, Capung dan Kupu-Kupu serta banyak lagi bentuk menarik dan unik yang tergolong jarang dilihat warga di daerah ini.
Namun sayangnya, kondisi cuaca yang kurang mendukung, minimnya hembusan angin, membuat tidak sedikit layang-layang hias peserta tidak dapat mengudara walau sudah diberi tiga kesempatan untuk melayangkannya. Sedangkan layang-layang peserta yang dapat terbang, diberikan waktu selama 1 menit mengudara untuk dilakukan penilainnya oleh para juri. (ADHE/DIKSIPRO)