NUNUKAN – Memasuki tahun ketiga setelah dibentuk, Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) dari dua desa di Kabupaten Nunukan, yakni Desa Balansiku dan Desa Aji Kuning di Sebatik, dinilai menunjukkan kinerja yang sangat membanggakan.
Penilain disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Utara, Hj. Sumiati saat organisasi yang dipimpinnya tersebut menggelar kegiatan Suvervisi Pengembangan Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Tanjung Selor, Rabu (30/10/2024).
Pada kegiatan yang pelaksanaannya didukung Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut, PW Muslimah NU Kalimantan Utara sebagai penyelenggara memang mengundung hadir setiap tim relawan SAPA dari beberapa desa yang ada di Kabupaten Kota dalam wilayah Kalimantan Utara.
Tidak sekedar dihadirkan, misi penting dilibatkannya tim Relawan SAPA pada kegiatan itu, untuk melaporkan realisasi capaian program kerja, sejak terbentuk hingga kegiatan terbarukan, melalui paparan perwakilan masing-masing tim Relawan SAPA. Termasuk sharing persoalan atau kendala dialami saat melaksanakan tugas. Selanjutnya, dijadi bahan diskusi terbuka, dibahas bersama guna memperoleh solusi sebagai langkah penyelesaiannya.
Termasuk capaian program kerja dari Relawan SAPA Desa Balansiku Kecamatan Sebatik yang disampaikan oleh salah seorang anggotanya, Leni Marlina. Demikian juga paparan capaian program kerja Relawan SAPA Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah yang disampaikan, Muhammad Faizal Afandi
“Salut pada pelaksanaan program kerja tim Relawan SAPA dari dua desa di Kabupaten Nunukan ini. Data tertulis dilengkapi dokumentasi gambar yang dipaparkan, menjelaskan keaktifan mereka dalam mencapai sasaran terealisasinya program kerja yang telah direncanakan,” kata Hj. Sumiati
Ketua PW Muslimat NU Kalimantan Utara ini berharap, apresiasi diberikan terkait capaian kinerja yang sangat baik itu jadi pemicu semangat serta bangkitnya motivasi dalam diri relawan menjalankan perannya di tengah masyarakat. Selaku pencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatkan kesetaraan gender, mendorong partisipasi perempuan dalam masyarakat hingga pantauan pengasuhan anak bebas stunting.
Namun disadari, dibalik semua itu, Sumiati juga mengakui bahwa tugas Relawan SAPA bukan merupakan hal mudah. Apalagi jika mengingat pengabdian yang diberikan semata-mata didasarkan pada ketulusan hati untuk berbuat dan menciptkan kebaikan di tengah masyarakat.
Membenarkan prestasi capaian program kerja tim Relawan SAPA Desa Balansiku maupun Desa Aji Kuning, Fasilitator Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (Fasda DRPPA) Kabupaten Nunukan, Endah Kurniawatie bahkan menyebutnya sebagai hal yang sangat luar biasa.
Hasil memuaskan dari setiap kegiatan yang dilakukan tim Relawan SAPA kedua desa tersebut, dipastikannya tidak terlepas dari tingginya motivasi pada keinginan mewujudkan desa mereka benar-benar menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Diantara bukti mulai terwujud keinginan dimaksud, melalui jalur kesetaraan gender serta partisipasi perempun di tengah masyarakat, terang Endah, telah ada keterwakilan kaum perempuan pada Pemerintahan Desa melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga menjadi Ketua RT yang sebelumnya tidak pernah menoreh catatan nama perempuan berada diantaranya.
“Bermunculannya kader-kader dari organisasi wanita yang sudah lebih yakin untuk tampil ke permukaan serta lantang menyuarakan aspirasi agar perempuan mendapatkan porsi dan kesempatan lebih baik dari sebelumnya pada kegiatan-kegiatan yang selama ini didominasi kaum pria sebagai penggeraknya,” kata Endah yang merupakan pejabat Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan ini. (ADHE/DIKSIPRO)