NUNUKAN – Peringatan untuk warga Nunukan, khususnya kalangan wanita, agar tidak melakukan perjalanan sendirian pada malam hari menggunakan sepeda motor melintas di Jl Sei. Fatimah, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.
Sebab di beberapa titik pada ruas jalan tersebut, dengan kondisi sepi rumah penduduk dan tanpa penerangan lampu jalan, sering terjadi aksi tindak pelecehan seksual oleh pria pelaku yang sampai saat ini identitasnya belum terungkap.
Seperti informasi diperoleh media ini, Rabu (9/8/2023) sekitar Pk 20.30 Wita seorang wanita yang melakukan perjalanan dari rumahnya di wilayah Kelurahan Nunukan Timur menggunakan kendaraan roda dua menuju RSUD Nunukan menjadi korban keisengan pelaku yang juga mengendarai sepeda motor.
Dikonfirmasi Sabtu (12/8/2023) Kapolsek Nunukan, Disco Barasa membenarkan pihaknya telah menerima pengaduan dari korban yang mengaku mendapat perlakuan tidak senonoh dari pria pengendara sepeda motor yang berhasil meremas bagian bokongnya.
“Korban merupakan wanita, pegawai RSUD Nunukan yang saat itu bermaksud ke RSUD Nunukan untuk melaksanakan tugas piket malam,” kata Barasa.
Berdasar keterangan yang diberikan, korban yang bertugas pada ruang ICU di RSUD Nunukan tersebut peristiwa yang dialaminya saat berada di jalan tanjakan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Saat itu, tanpa disadarinya, ada seorang pengendara sepeda motor lainnya yang mengikuti dengan jarak yang tidak terlalu jauh di belakangnya. Ketika berada ditempat sepi dan gelap, tiba-tiba pengendara sepeda motor yang menguntitnya mendekat hingga jarak yang hampir rapat, secara tiba-tiba pelaku meremas bagian bokong korbannya.
“Usai melakukan aksinya, pelaku lalu tancap gas melaju ke arah Binusan. Korban sebenarnya sempat berusaha mengejar untuk mengenali identitas kendaraan yang digunakan pelaku tapi akhirnya kehilangan jejak saat melewati salah satu APMS yang ada di daerah itu,” terang Barasa.
Menindaklanjuti laporan korban, Kapolsekta Nunukan ini memerintahkan personilnya untuk melakukan pengecekan ke lapangan dan mencoba mendapatkan informasi yang dapat membantu penyelidikan yang akan dilakukan.
Tapi kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diharapkan antara lain karena kawasan tersebut memang gelap dan memang tidak ramai rumah penduduk. Juga tidak ada tersedia kamera CCTV di rumah warga sekitar untuk memberi petunjuk pada petugas.
Selain berkoordinasi dengan Polres Nunukan terkait kegiatan patrol rutin yang akan di sekitar kawasan tersebut, Barasa mengimbau agar warga Nunukan, terutama wanita tidak melakukan perjalanan sendiri saat melintas jalan dimaksud.
“Setidaknya berboncengan dengan teman atau ada rekan seperjalanan jika melintas di jalan itu,” kata Barasa.
Kasus pelecehan seksual yang dialami wanita pegawai RSUD Nunukan di tempat itu dipastikan bukan untuk yang pertama kali terjadi. Seperti keterangan yang diberikan petugas Babinsa Kelurahan Nunukan Barat, Sukardi yang beberapa waktu lalu pernah mendapat pengaduan dari seorang wanita, juga pegawai yang bekerja di RSUD Nunukan.
“Saat pulang malam usai pergantian tugas piket di RSUD, korban yang mengendarai sepeda motor juga didekati oleh pengendara sepeda motor yang meremas bagian dadanya,” kata Sukardi.
Bahkan, kata Sukardi, saat itu korban nyaris jatuh dari motor yang dikendarainya karena berjalan oleng akibat terkejut atas kejadian yang dialaminya. Untungnya korban sempat mengurangi laju kendaraannya sehingga terhindar dari kecelakaan pada tempat yang saat itu benar sepi dan gelap.
Menurut Sukardi, aksi tindak kriminal dikawasan tersebut ternyata bukan hanya perbuatan pelecehan seksual terhadap wanita. Sebelumnya juga pernah terjadi aksi begal, perampasan sepeda motor yang dialami seorang wanita. Pelakunya, dua orang pria yang sebelumnya berboncengan juga menggunakan kendaraan roda dua.
Untuk kejahatan yang satu ini, kejadiannya berlangsung di pertigaan jalan masuk menuju SMK Negeri 1, dekat dengan lokasi sering terjadi tindak pelecehan seksual yang dialami korbannya para wanita.
Sumber lain yang layak dipercaya memberikan keterangan bahwa tindak pelecehan seksual yang dialami wanita di lokasi tersebut sebenarnya cukup sering terjadi. Namun tidak banyak yang mau melaporkan kepada pihak berwajib. Korban hanya bercerita kepada rekan-rekan dekatnya untuk berbagi pengalaman dan mengingatkan untuk berhati-hati. (ADHE/DIKSIPRO)