
NUNUKAN – Puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 H di Nunukan ternyata terjadi pada Sabtu (15/4/2023). Hak ini tidak berbeda seperti yang sebelumnya diprediksi Kepala Cabang PT. Pelindo Nunukan, Junarto.
Berdasar data diperoleh dari PT. Pelni Cabang Nunukan, keberangkatan kapal reguler milik PT. Pelni dari Nunukan saat itu, KM. Lambelu, mengangkut 2.968 orang penumpang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2063 penumpang yang naik dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Sedangkan 905 orang lainnya merupakan penumpang lanjutan.
Jumlah penumpang tersebut, dipastikan Junarto sebagai arus tertinggi penumpang mudik lebaran di Nunukan pada Idul Fitri 1444 H ini.
“Keberangkatan penumpang dari Nunukan hari ini, (Sabtu, 15/4/2023) merupakan puncak arus mudik lebaran Idul Fitri tahun ini,” terang Junarto tadi pagi, beberapa saat setelah KM. Lambelu bertolak dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan menuju pelabuhan Balipapan.
Dari 2063 penumpang yang diberangkatkan, masih seperti dikatakan Junarto, 101 orang diantaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) deportasi oleh Pemerintah Malaysia beberapa hari lalu.
Rinciannya, 95 orang PMI pria sedangkan 6 orang lainnya adalah wanita. Mereka dipastikan akan tiba di kampung halaman masing-masing sebelum lebaran.
Junarto menjelaskan, toleransi angkutan penumpang sebanyak 2063 orang dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan ini setelah mendapat rekomendasi dari Menteri Perhubungan dalam mengantisipasi membludaknya penumpang arus mudik lebaran.
“Biasanya, kapasitas normal yang diberikan terhadap angkutan armada kami hanya sebanyak 1995 orang penumpang,” terangnya.
Rekomendasi tambahan angkutan jumlah penumpang tersebut diberikan Menteri perhubungan sebesar 50 persen atau sebanyak 974 penumpang dari muatan normal.
Kendati jumlah penumpang membludak, lanjut Junarto lagi, dipastikan tidak akan melebihi batas toleransi yang sudah diberikan.
Demikian juga dengan sisi keamanan, kelancaran dan kenyamanan pelayaran, menurut Junarto sudah diantisipasi oleh pihak PT. Pelni melalui kesiapan crew di kapal.
Termasuk kesiapan armada yang sudah dilakukan overhaul sebelum memasuki bulan Ramadhan untuk mengantisipasi kelancaran pelayaran mereka. ((ADHE/DIKSIPRO)