Nunukan
Trending

Habitat Buaya di Nunukan Terganggu?

Dheny: Harus ada penelitian untuk mengetahui penyebabnya.

Dijelaskan lebih jauh terkait fenomena apakah habitat asli para buaya ini terganggu atau meningkatnya jumlah populasi satwa tersebut, diakui Dheny, BKSDA tentu tidak dapat disimpulkan secara detail tanpa adanya penelitian langsung.

Karena menurut Dheny, kasus bergesernya buaya dari lokasi yang seharusnya aman bagi satwa ini, ke lokasi sekitar pemukiman warga, tentu bertolak belakang dengan kebiasaan sang predator tersebut.

“Logikanya buaya–buaya ini kalau memang terganggu atau tadinya tidak ada aktivitas manusia, dia akan mencari lokasi baru yang lebih aman. Namun kalau sebaliknya, maka ini yang perlu kita teliti. Ada fenomena apa sebenarnya?” jelas Dheny.

Terkait apakah kemungkinan ketersediaan makanan bagi si buaya menipis atau lain sebagainya, Dheny juga tak dapat menjawab secara pasti, lantaran belum adanya penelitian ke arah tersebut. Namun menurut dugaanya, jika melihat dari siklus makanan predator dimaksud, buaya berada pada siklus puncak.

Artinya, saat ini tidak ada predator lainnya yang dapat memangsa buaya tersebut. Tentu ini kuat dugaan adanya peningkatan populasi buaya itu sendiri.

Karena saat ini, menurunnya populasi buaya hanya dapat terjadi, jika buaya tersebut menjadi incaran pemburu satwa liar untuk diambil kulit atau organ lainnya.

Hanya saja, ini tidak lagi terjadi karena permintaan kulit buaya di dunia sudah tidak sepesat dulu, atau bahkan cenderung tidak ada permintaan.
Kedua, faktor lainnya yakni menuanya umur buaya atau sakit lalu kemudian mati. Yang ketiga, adalah ancaman kanibal sesama predator tersebut. Hanya saja kata Dheny, hal itu sangat minim kasus.

“Seharusnya untuk satwa puncak seperti buaya ini memang dikontrol. Contoh disepanjang sungai A dengan jarak 20 kilometer ada 100 buaya, tentu ini yang kita kontrol, apakah kemudian ternyata muncul 200 tentu harus ada antisipasi tambahan juga dari instansi terkait,” ujarnya.

Saat ditanya, apakah akan ada penelitian, mengingat seringnya kasus gesekan antara buaya dan manusia di Nunukan? Dheny mengungkapkan hal itu tentu akan ia usulkan, namun kembali melihat postur anggaran nantinya. Sebab, sejauh ini pihaknya mengamini jika belum adanya penilitian soal keberadaan dan jumlah populasi satwa liar di Kalimantan Utara.

Sementara itu, pemerhati lingkungan dan satwa liar ikut mengomentari terkait fenomena tersebut. Saat ditanya terkait apakah ada kemungkinan terganggunya habitat buaya akibat aktivitas pembukaan lahan maupun kegiatan perusahaan, baik perkebunan atau pertambangan?

Komentar

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button