HukumNunukan

Etika Berlalu Lintas di Nunukan Banyak Dikeluhkan

Kecelakaan Kerap Terjadi Justru di Depan Pos Satlantas

NUNUKAN – Banyak pengguna kendaraan bermotor di Nunukan yang dianggap masih belum memahami aturan berlalu lintas atau mengetahui tapi mengabaikannya, menjadi salah satu sorotan masyarakat di daerah ini.

Diantara yang paling banyak dikritisi, parkir kendaraan roda empat tidak pada tempat seharusnya. Misalnya, tepat pada posisi persimpangan jalan sehingga menghalangi pandangan pengguna kendaraan lain dan kondisi tersebut kerap mengakibatkan terjadi kecelakaan lalu lintas.

Salah satu titik pertigaan jalan di Nunukan yang kerap didapati kendaraan roda empat parkir semaunya tersebut, adalah simpang tiga Puskesmas Kota Nunukan. Tidak heran jika pada pertigaan jalan tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas, tabrakan antara kendaraan bermotor.

Mirisnya, titik pertigaan jalan yang dijadikan tempat parkir sesuka hati oleh pemilik kendaraan roda empat itu justru berada di depan Pos Sat Lantas Polres Nunukan. Kawasan yang mestinya membuat pengguna lalu lintas lebih berhati-hati atau ekstra patuh dengan aturan berlalu lintas, jika tidak ingin bermasalah dengan petugas dan aturan lalu lintas.

Bentuk ketidakpahaman etika berlalu lintas pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat lainnya di daerah ini, yang juga menjadi keluhan masyarakat, adalah penggunaan lampu jarak jauh saat malam hari pada kondisi yang tidak tepat.

“Saya pernah jatuh ke dalam parit menggunakan sepeda motor hanya gara-gara silau dengan sorot lampu mobil yang dipasang jarak jauh oleh pengendara mobil. Padahal situasinya di tempat ramai,” terang Jainuddin, warga Jl. A. Yani, Nunukan.

Diklarifikasi terkait masih banyaknya etika pemahaman berlalu lintas masyarakat Nunukan yang cukup memprihatinkan tersebut, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Sat Lantas Polres Nunukan, Teguh Santoso, tidak sepenuhnya membenarkan. Menurut dia, hal tersebut hanya perilaku sebagian kecil masyarakat berlalu lintas pengguna jalan raya.

Namun dibenarkan, upaya Sat Lantas Polres Nunukan dalam mengedukasi masyarakat untuk memahami dan mematuhi etika dan aturan berlalu lintas terus dilakukan. Terutama melalui sosialisasi-sosialisasi kepada generasi muda.

“Dalam kurun waktu dua bulan sekali, kami melakuka kegiatan sosialisasi. Menyasar kepada pelajar dengan mengunjungi mereka ke sekolah-sekolah guna memberi pemahaman segala hal terkait tentang etika dan aturan berlalu lintas,” terang Teguh.

Generasi muda, dalam hal ini para pelajar dirasa sebagai sasaran cukup efektif dalam meberikan eduksi dimaksud. Dengan harapan, mereka tidak hanya memeperoleh pemahaman berlalu lintas untuk diri sendiri tapi menularkan juga informasi pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain di sekitarnya.

Terkait kerap terjadi kecelakaan di pertigaan jalan lokasi Puskesmas Kota Nunukan, menurut Teguh Santoso disebabkan kondisi jalan tersebut memang cukup sempit untuk dijadikan sebagai jalan dengan dua jalur arus kendaraan.

“Kami (Sat Lantas) juga sering menerima keluhan atau curhatan dari masyarakat terhadap situasi dan kondisi titik jalan dimaksud. Ditambah dengan hasil evaluasi yang kami lakukan setiap bulan, ada wacana yang sudah dikoordiansikan kepada Dinas Perhubungan untuk memberlakukan jalan di depan Puskesmas Kota Nunukan (Jl. Radio) sebagai jalan satu arah,” terang Teguh lagi.

Koordinasi tersebut, lanjut dia, akan dilakukan lebih inten lagi bersama Forum Lalu Lintas mengingat penerapan jalan satu arah pada lintasan dimaksud harus segera dilakukan.

Kordinsi lain yang juga sudah dikomunikasikan dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, menurut Teguh, adalah tentang kebutuhan penambahan rambu-rambu pada beberapa titik yang sering terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button