Nunukan

Bupati Tandatangani Prasasti Resmikan Tugu Mandau

Puji Keunikan dan Kenyamanan SAE Lanuka

NUNUKAN – Penandatanganan prasasti yang dilakukan Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, pada Sarana Asimiliasi dan Edukasi Lapas Nunukan (SAE Lanuka), Senin (5/9/2022) menandai diresmikannya Tugu Mandau yang dibangun di lokasi tersebut.

Keberadaan bangunan yang kemudian menjadi Icon di SAE Lanuka tersebut menurut Bupati sebagai bentuk kreatifitas pengembangan agrowisata yang dimiliki Lapas Nunukan.

“Banyak sekali perubahan kemajuan yang dilakukan untuk mengembangkan lokasi wisata ini. Saya mengajak masyarakat Nunukan bisa ramai-ramai berkunjung ke SAE Lanuka,” kata Bupati.

Beberapa perubahan kemajuan yang menjadi catatannya, menurut Laura dulu yang dia tahu lokasi tersebut hanya mengembangkan kolam kangkung dan tanaman cabe saja. Namun saat ini berkembang pesat dengan adanya komoditi pertanian lainnya berupa kacang panjang, terong, nanas, jagung, dan tanaman pertanian lainnnya.

Selain pengembangan usaha perkebunan, penambahan sarana dan fasilitas yang menjadi catatan tersendiri pada Bupati Nunukan ini adanya bangunan replika kondisi penjara dari masa ke masa. Mulai dari yang berupa bangunan sel, hukuman pancung serta hukuman gantung.

“Tempatnya unik, menarik dan baru ada di Nunukan. Masyarakat Nunukan harus mengunjunginya sekaligus healing. Kita yang berada daerah kepulauan seperti Nunukan ini butuh banyak hiburan,” imbuh Laura.

Pengunjung dapat menikmati fasiltas sarana dan prasarana yang dimiliki SAE Lanuka ini sudah mendapat sajian pemandangan indah berupa hamparan kabun sayur dan buah-buahan sejak memasuki pintu masuk.

Menyusuri jalan panjang menuju puncak terdapat beberapa titik menarik yang dapat dijadikan sebagai tempat spot foto yang menarik dan unik.

Di tengah perjalanan sebelum tiba pada bagian puncak, pengunjung dapat melihat beberapa bangunan miniatur kondisi penjara dari masa ke masa. Di lokasi ini, juga tidak kalah menarik jika ingin merekam kenangan melalui jepretan kamera foto.

Fasilitas lain yang tersedia di SAE Lanuka adalah bangunan-bangunan gazebo yang dapat digunakan pengunjung beristirahat melepas penat atau sekedar untuk bersantai sambil memutar pandangan pada keindahan sekeliling lokasi wisata tersebut.

Untuk bisa masuk ke dalam agrowisata SAE Lanuka, setiap pengunjung berusia 5 tahun ke atas dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5 ribu per orang. Sedang di bawah usia dimaksud, tidak dikenakan biaya ticketing.

Setelah Bupati Nunukan meresmikan Tugu Mandau dan melakukan kunjungan ke lokasi ini, Kalapas Kelas IIB Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa berharap masyarakat Nunukan juga antusias berkunjung untuk melihat langsung daya tarik yang dimiliki SAE Lanuka.

“Tujuan kami melakukan pengembangan SAE Lanuka ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat Nunukan bahwa narapidana itu tidak sejahat yang kita pikirkan. Ini semua hasil karya narapidana,” terang Wayan

Lahan yang digunakan untuk pengembangan SAE Lanuka seluas 16 hektar. Rencana kedepan, pihak Lapas juga akan membangun wahana bermain untuk anak-anak.

“Masih ada bagian lahan lainnya kami proyeksikan kedepannya sebagai tempat kolam berenang untuk anak-anak serta wahana bermain lainnya,” imbuh Wayan.

Terkait hasil panen sayur-sayuran di SAE Lanuka, pihak Lapas Nunukan, menjualnya kepada pengepul. Uang hasil penjualan sayur tersebut akan masuk sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button