EkoBizNunukan

DKUKMPP Nunukan Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Manajemen Perkoperasian

Wakil Bupati : “UMKM dan Koperasi Berpotensi Tekan Angka Pengangguran di Nunukan,”

NUNUKAN – Wakil Bupati (Wabup) Nunukan Hanafiah menyebutkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi berpotensi menekan angka pengangguran. Hal itu, menurut pejabat ini, karena UMKM dan Koperasi merupakan sokoguru perekonomian yang ada di Indonesia.

Berdasar data, Hanafiah menyebutkan terdapat sekitar 64 ribu UMKM di Indonesia. Sebanyak 13 ribu di antaranya ada di Kabupaten Nunukan dengan jumlah Koperasi sebanyak 380. Hal tersebut memberi gambaran bahwa Koperasi dan UMKM menjadi motor penggerak perekonomian di Kabupaten Nunukan.

Jika diasumsikan ada 5 ribu saja UMKM yang aktif, kata Hanafiah, dengan masing-masing memiliki 2 orang tenaga kerja, dari kelompok usaha ini saja sudah mampu menyerap sebanyak 10 ribu orang masyarakat Nunukan yang bekerja.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Bupati Nunukan ini saat membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Manajemen Perkoperasian, Selasa (27/9/2022) lalu di ruang pertemuan Lt. IV Kantor Bupati Nunukan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan.

“Semakin bagus serapan tenaga kerja di Kabupaten Nunukan, maka bisa menekan angka pengangguran yang ada mencapai tiga hingga empat persen,” kata Hanafiah.

Karenanya, Wakil Bupati Nunukan ini berpendapat pengembangan UMKM di Kabupaten Nunukan perlu mendapat dukungan dari berbagai stakeholder. Tidak hanya dari Pemerintah Daerah namun juga pihak BUMN dan BUMD yang ada di Kabupaten Nunukan.

“Pemerintah Daerah dalam hal ini tentu saja akan mendorong UMKM jadi lebih maju. Namun tetap diperlukan dukungan BUMN dan BUMD dalam hal mempromosikan dan memasarkan produk UMKM yang ada,” ujarnya.

Hanafiah juga mengakui terkait produk UMKM di Kabupaten Nunukan tidak kalah jika bersaing dengan produk luar daerah. Mulai dari rasa, jenis hingga kemasannya. Bahkan di antara produk Nunukan tersebut sudah ada yang dipasarkan keluar Pulau Kalimantan. Bahkan sampai ke Tawau, sebuah kota negara tetangga terdekat di daerah ini.

“Saya berharap, ke depannya UMKM di Kabupaten Nunukan dapat berkembang pesat hingga masuk ke dunia usaha yang global,” tegas Hanafiah.

Saat ini, lanjutnya, market place untuk pengembangan UMKM tidak harus buka toko, konter, atau memakai etalase besar. Cukup sebagai usaha dalam rumah namun dipasarkan secara digital.

“Untuk memiliki kemampuan bersaing di pasaran, buat produk semenarik mungkin. Selain kemasannya, rasa juga perlu diperhatikan” imbuh Hanafiah. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button