Nunukan

Dikawal Ketat, Vaksin Jatah Nunukan Telah Tiba

Gubernur himbau masyarakat lebih komprehensif

Foto : Vaksin yang telah tiba di pelabuhan PLBL Nunukan dengan oengawalan ketat satuan Brimob

NUNUKAN – Sebanyak 3640 dosis vaksin jenis Sinovac telah tiba di Nunukan. Menempuh jalur laut dengan dikawal ketat personil Brigade Mobil (Brimob), vaksin tersebut tiba sekira pukul 14.30 pada Kamis (28/1/2021).

Vaksin tahap awal yang baru saja tiba di Nunukan ini akan diperuntukkan bagi para Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD). Vaksin tersebut langsung dimobilisir menuju tempat penyimpanan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Instalasi Farmasi, Balai Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan (BPFAK) yang terletak di Komplek Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sedadap.

Menurut Hj. Desy Syahdiana, S.Farm, Apt selaku kepala UPT Balai Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan vaksin yang telah diterima pihaknya, telah melalui penghitungan yang dikawal ketat pihak Kepolisian, Inspektorat Kabupaten dan Provinsi.

“Vaksin yang telah dipastikan jumlahnya lalu disimpan di chiller (Mesin Pendingin) dengan suhu 2 sampai 8 derajat celsius,” jelas Desy.

Foto : Sekretaris Daerah Nunukan memeriksa vaksin yang tiba di UPT BPFAK Dinkes sebelum disimpan.

Dikatakan pula, vaksin ini diestimasikan terdistribusi pada awal Februari ke seluruh Kecamatan dengan dilengkapi pengamanan dari Kepolisian. Vaksin yang merupakan bagian dari anjuran pemerintah ini, sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah kepada rakyatnya agar bisa mencegah penularan Covid-19.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) DR. H. Irianto Lambrie menyampaikan, masyarakat jangan mudah percaya terhadap kabar hoax. Terlebih berprasangka buruk lalu menolak vaksinasi.

Irianto turut menghimbau agar masyarakat dapat meyakini lembaga-lembaga resmi dunia maupun Indonesia yang telah menyatakan keamanan vaksin ini.

“Tentu segala jenis obat itu memiliki efek samping serta reaksi yang berbeda-beda terhadap tubuh masing-masing,” ujar Irianto.

Kendati demikian masyarakat dihimbau dapat lebih komprehensif dalam memahami vaksin ini. Meski terhitung dengan ijin darurat, karena telah melalui tahapan uji klinis sehingga Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan keamanannya.

Demikian pula dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang turut menyatakan bahwa vaksin ini halal. Sebagai gambaran umum, vaksin ini selain untuk keselamatan diri sendiri juga untuk orang lain

“Mengingat sekarang justru yang paling cepat berkembang adalah kluster keluarga. Untuk mencegah hal ini, maka perlu untuk meningkatkan imunitas tubuh melalui vaksinasi,”pungkasnya. (qqy/diksipro)

Komentar

Related Articles

Back to top button