Nunukan

Dankolakops Korem 092/MRL Kunjungi Wilayah Perbatasan Negara di Nunukan

NUNUKAN – Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 092/MRL Brigjend TNI Rifki, MM, melakukan Kunjungan kerja ke wilayah perbatasan selama dua hari berturut-turut, Selasa dan rabu (18-19/1/2022) di Pulau Sebatik dan Nunukan, Kalimantan Utara.

Menurut Rifki, kunjungan kerjanya ke Pulau Sebatik dan Nunukan ini tidak ada misi khusus. Hanya kunjungan kerja biasa, sebagai perkenalan diri dan silaturahmi kepada satuan teritorial Kodim dan Satgas Pamtas yang bertugas di daerah ini.

“Disamping tugas pokok, Kodim 0911/Nunukan juga memiliki tugas khusus. Yaitu pada ketahanan pangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan,” terangnya.

“Sebagai pejabat baru kunjungan kerja ini adalah kunjungan kerja rutin supaya ada kesiapan untuk kira-kira nanti apa yang nantinya kita lakukan di sini (Nunukan), mempelajari wilayah perbatasan,” terangnya.

Dari kunjungan kerja ini, lanjut dia, akan ada beberapa hal yang dirumuskan dan dikoordinasikan kepada pemerintah setempat tentang fokus dalam kegiatan berskala Nasional.

Untuk tugas umum, sebagaimana yang tertuang dalam Undang – Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, dijelaskan oleh Dankolakops Korem 092/MRL Brigjend TNI ini tetap dilaksanakan.

“Ada enam belas tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Di antaranya, membantu Kepolisian, membantu Pemerintah Daerah menjaga perbatasan Negara. Antara lain sasaran kunjungan dan silaturahmi ini,” ungkap Rifki.

Ditambahkan, pada fungsi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas), tentu saja menjalankan tugas utamanya dalam menjaga dan mengamankan perbatasan wilayah Negara.

“Batas negara tidak boleh bergeser atau berkurang sejengkal tanah sekalipun. Satgas Pamtas wajib menjaga keamanan lintas batas masyarakat yang keluar dan masuk dari negara Malaysia ke Indonesia atau sebaliknya,” ucapnya lagi.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Satgas Pamtas mendapat tugas tambahan hal ini menjadi tugas tambahan, membantu upaya pengendalian dan pencegahan terjadinya penyebaran virus melalui pengawasan masuknya orang dari negara tetangga ke wilayah RI.

Terkait isu-isu adanya patok batas negara yang bergeser di wilayah ini, menurut Rifki hal tersebut baru akan dipelajari. Yang dilakukan adalah mengumpulan bukti-bukti, keterangan atau penjelasan dari berbagai pihak guna menyimpulkan dan mempersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

“Informasi yang diperoleh, perubahan atau bergesernya patok tersebut, lebih maju ke depan. Itu artinya wilayah kita tidak berkurang. Malah bertambah,” tegasnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button