Nunukan

Capaian Vaksinasi di Nunukan Beda Data

Kapolres : “Berdasar Aplikasi Pcare, masih kurang 7 persen,”

NUNUKAN – Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto, S.H., S.I.K., M.H, memastikan, terdapat perbedaan data antara pencatatan pada sistem aplikasi Pcare dengan data manual yang diakomodir oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan terkait capaian vaksinasi di Kabupaten Nunukan.

Aplikasi Pcare, terang Ricky, mencatat pencapaian vaksinasi pertama sebanyak 98.597 jiwa atau baru sebesar 63,1 persen dari target capaian 70 persen sebanyak 156.268 jiwa. Sedangkan berdasar data manual yang diterbitkan Dinkes Kabupaten Nunukan capaiannya sudah mencapai 100.001 jiwa. Sehingga ada selisih sekitar 3000-an jiwa.

Dikatakan, jika mengikuti data dari sistem aplikasi Pcare, capaian vaksinasi di daerah ini masih mengalami kekurangan sebesar 7 persen atau lebih kurang 11.000 jiwa. Berbeda dengan yang disampikan Bupati Nunukan pada Sabtu (18/12/2021) lalu yang menyebutkan angka capaian Vaksinasi masih menyisakan 1 persen saja dari 146 ribu jiwa.

Guna menyinkronkan data capaian vaksinasi tersebut, lanjut Ricky, pihak Polres Nunukan membantu lebih meningkatkan lagi kegiatan vaksinasi di tengah masyarakat.

Caranya, kegiatan vaksinasi dilakukan oleh pihak Polres Nunukan setiap hari secara mobile atau berpindah-pindah tempat untuk mengejar target harian vaksinasi mencapai 300 orang perhari.

“Terjadi selisih angka dari kedua data tersebut harus segera diatasi dengan lebih meningkatkan kegiatan vaksinasi di tengah masyarakat agar diperoleh data yang sesuai antara sistem dengan data manual ,” terang Ricky Hadiyanto
Sesuai dengan prosedurnya, data yang tervaksinasi langsung di imput kedalam sistem aplikasi Pcare Menteri Kesehatan (Menkes).

Setelah diperoleh angka yang sesuai antara kedua data dimaksud, akan diketahui secara pasti, berapa kekurangannya untuk capaian target 70 persen tersebut untuk vaksinasi dosis pertama.

Kapolres Nunukan ini berharap masing-masing instansi terkait dapat berperan lebih aktif dan berupaya lebih maksimal untuk percepatan ulserasi Vaksinasi ini.

Pemerintah Kabupaten Nunukan, kata Ricky, harus memberi ketegasan kepada instansi terkait untuk percepatan ulserasi vaksinasi ini. Demikian juga untuk aturan-aturan yang mengatur pada proses akselarisasi vaksinasi.

“Contohnya, dengan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) terkait dengan kegiatan masyarakat yang mewajibkan menunjukkan Kartu Vaksin untuk memotivasi masyarakat mau dilakukan vaksinasi,” tegasnya.

Dengan langkah serupa itu, Ricky Hadiyanto yakin dapat ‘mendongkrak’ kenaikan angka capaian vaksinasi.
Merinci lebih detil contoh tindakan yang dapat dilakukan, misalnya, saat ada warga konsumen yang ke warung makan, minimarket atau cafe, terlebih dahulu wajib menunjukkan kartu Vaksin. Dengan begitu, akan membuka pikiran dan mendorong masyarakat melakukan vaksinasi.

Saat ini, menurut Ricky, vaksinasi terhadap anak usia 6 hingga 11 tahun sebenarnya belum bisa diberikan karena capaian vaksinasi di Kabupaten Nunukan belum mencapai target 70 pesen.

Jika ada masyarakat yang menolak untuk divaksinasi, lanjutnya, pihak TNI POLRI meminta datanya untuk didatangi dan dilakukan vaksinasi. Hanya saja, ada kendala biaya transportasi jika harus mendatangi warga yang berada di luar Pulau Nunukan.

“Jumlah Vaksinator kita tidak kurang. Yang kurang adalah kesadaran masyarakat untuk dilakukan vaksinasi,” tegas Kapolres Nunukan ini. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button