Bersama Stakeholder Terkait, Polres Nunukan Gelar Operasi Ketupat 2023
Libatkan 245 Personel Untuk Ciptakan Keamanan Jelang dan Setelah Lebaran

NUNUKAN – Mengantisipasi keamanan di tengah masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri 1444 H, hingga beberapa hari setelahnya, Pihak Kepolisian di wilayah Kabupaten Nunukan akan menggelar Operasi Ketupat 2023.
Serentak di seluruh Indonesia, Operasi Ketupat tahun 2023 di wilayah Kabupaten Nunukan juga akan dilaksanakan selama 14 hari. Terhitung sejak Selasa 18 April 2023 hingga tanggal 1 Mei 2023.
Dipastikan Kapolres Nunukan, Taufik Nurmandia, Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan pada Senin (17/4/2023), di Mapolres Nunukan mengisyaratkan kepada masyarakat Operasi ketupat Tahun 2023 ini siap dimulai.
Melibatkan berbagai stakeholder terkait selain TNI dan Polri, kegiatan Operasi Ketupat Tahun 2023 kali ini kata taufik akan diperkuat sebanyak 245 orang personel.
“Semua pihak yang dilibatkan pada kegiatan ini memiliki komitmen dan tujuan yang sama, untuk mengamankan rangkaian lebaran tahun 2023,” tegas Taufik Nurmandia.
Dari kegiatan Operasi Ketupat kali ini, lanjut Taufik, juga akan diadakan sebanyak 14 Pos Pelayanan dan 2 Pos Pengamanan yang akan disebar pada sejumlah titik atau tempat-tempat fasilitas umum yang menjadi konsentrasi kegiatan masyarakat.
“Misalnya, pada pelabuhan atau dermaga keberangkatan penumpang arus mudik lebaran maupun tempat-tempat pelaksanaan sholat Ied dan lokasi tempat-tempat rekreasi,” terang Taufik.
Menyebutkan fungsi Pos Pelayanan yang akan diadakan, antara lain misalnya sebagai tempat beristirahat masyarakat yang kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh. Atau memberikan layanan informasi yang dibutuhkan calon penumpang terkait jadwal pelayaran kapal. Termasuk layanan informasi yang dibutuhkan orang yang baru datang di Nunukan.
Sedangkan Pos Pengamanan, lanjut Taufik, lebih kepada bentuk pengawasan kemanan yang diinginkan masyarakat atau mewaspadai lingkungan dari orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan situasi untuk melakukan tindak kejahatan.
“Pada Pos Pengaman dan disekitarnya nanti akan ditempat petugas-petugas berpakaian preman,” lanjutnya.
Tidak hanya pada Pos Pengamanan, Polisi bersama anggota pengamanan dari institusi terkait lainnya juga akan melakukan pengawasan secara mobail, melalui patroli bersama, terutama pada titik-titik yang berpotensi terjadi gangguan ketertiban umum.
Ditanyakan bentuk gangguan kemanan yang paling potensial terjadi menjelang lebaran hingga bebertapa hari setelahnya, menurut Kapolres Nunukan ini, situasi dan kondisi keamanan di wilayah Kabupaten Nunukan pada masa-masa yang disebutkan itu, tergolong kondusif.
“Walau tidak mengabaikan bentuk gangguan lain yang tidak diinginkan, namun yang umum terjadi dan harus diantisipasi adalah pengamanan terhadap situasi kelancaran lalu lintas,” terangnya.
Karena menurut Taufik, biasanya akan terjadi kemacetan lalu lintas selama dua hari lebaran terjadi pada akses-akses lokasi wisata yang ramai dikunjungi masyarakat.
Sesuai pesan Kapolri, Kapolres Nunukan ini juga merasa perlu mengingatkan kepada masyarakat yang akan meninggalkan rumah mereka dalam keadaan kosong karena melakukan perjalanan mudik lebaran ke kampung halaman, agar menitipkan pesan pada tetangga terdekat untuk ikut membantu pengawasannya. (ADHE/DIKSIPRO)