NUNUKAN – Hujan deras yang mengguyur Kota Nunukan sejak Kamis (5/1/2023) dini hari mengakibatkan banjir bandang pada pemukiman penduduk di Jl. KH. Agus Salim, Kp. Jawa, Kelurahan Nunukan Tengah.
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasanuddin mengatakan pihaknya telah menerima informasi dari penduduk setempat pada Kamis (5/1/2023) pagi, adanya rumah penduduk yang dilanda banjir tanah lumpur disertai material.
“Dapat dikategorikan banjir bandang skala kecil. Air disertai lumpur dan material datang secara tiba-tiba dari tebing yang longsor dan melanda sejumlah rumah penduduk terdekat,” kata Hasanuddin.
Sedikitnya, sebanyak 7 buah rumah warga terdekat dengan titik tebing yang longsor mengalami dampak dari bencana tersebut. Genangan air berlumpur dan meluap hingga memasuki rumah penduduk terdampak.
Hasanuddin menjelaskan, Kamis (5/1/2023) sejak Pk 03. 00 Wita dini hari, Nunukan dilanda hujan deras berkepanjangan, berlangsung hingga Pk. 08.35 wita. Akibatnya, lahan tebing yang berada disekitar tempat kejadian mengalami longsor dan menerpa dinding (siring) tembok pembangunan Perumahan Bumi Nunukan Raya yang akhirnya jebol akibat tingginya bobot air dan lumpur yang mengalir.
“Pecahan batunya dari bangunan siring itu menutupi selokan. Air hujan beserta lumpur tanah akhirnya menyebar ke Kawasan perumahan Blok C,” lanjut hasan yang memperkirakan ketinggian air yang terjadi mencapai betis kaki orang dewasa.
Ketua RT. 5 Kelurahan Nunukan Tengah, Yosep menyebutkan terjadinya luapan air dan lumpur hingga memasuki rumah penduduk sekitar, akibat runtuhan siring tembok yang roboh menutup parit sehingga menutup drainase selokan membuat air bercampur lumput meluap.
Alvianus, salah seorang warga Perumahan Bumi Nunukan Raya yang terdampak menceritakan keterkejutan dia saat rumahnya tiba-tiba kemasukan air air beserta lumpur, yang terjadi sekitar 04.00 Wite dinihari.
“Lumpur masuk ke dalam rumah dengan ketinggian sekitar 30 cm, barang dan perabotan rumah, seperti sofa lemari, tempat tidur, kulkas dan peralatan elektonik lainnya terkena terpaan air berlumpur,” ucap Alvianus, Kamis (5/1/2023).
Penanganan yang dilakukan BPBD Nunukan membantu masyarakat melakukan pembersihan di lokasi kejadian. Tidak ditemukan fisik rumah warga yang mengalami kerusakan kecuali sejumlah perabotan rumah yang terendam lumpur di antaranya tempat tidur yang harus dilakukan perbaikan. Belum ada koordinasi yang dilakukan kepada pihak pengembang perumahan terkait kerusakan barang perabotan rumah tangga warga yang rusak.
Dari 7 unit rumah yang terkena banjir tercatat sebanyak 22 jiwa yang terdampak dari musibah ini. Tidak ada tindak pengungsian atau evakuasi penduduk namun BPBD Nunukan membantu pendistribusian air bersih kepada masing-masing keluarga yang terkena musibah. (DEVY/DIKSIPRO)