Alih Kodal Satgas Pamtas RI-Malaysia

NUNUKAN – Upacara serah terima alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Satgas Pamtas RI – Malaysia di Wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dari Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad dan Yonif 614/Raja Pandhita kepada Yonarmed 18/Komposit Buritkang dilaksanakan Minggu (3/10/21)
Dalam sambutannya pada upacara tersebut, Komandan Komando Resor Militer (Korem) 092/Maharajalila (MRL), Brigjen TNI Suratno, S. I. P, mengatakan, pelaksanaan Alih Kodal merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya TNI menggelar kekuatan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mempertimbangkan dan mengutamakan wilayah rawan keamanan, daerah perbatasan, daerah rawan konflik dan pulau-pulau terpencil sesuai kondisi geografis dan strategi pertahanan.
“Dengan berakhirnya masa tugas dari Yonif 614/RJP dan Yonarhanud 16/SBC di Nunukan, sebagai Komandan Korem dan pribadi saya menyampaikan terimakasih yang tulus dan penghargaan, selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan kurang lebih 9 Bulan lebih,” kata Suratno
Diharapkan, Dansatgas Yonarmed 18K dan seluruh prajurit mampu menjalankan tugas operasi dengan baik, Terlebih Batalion Yonarmed 18K merupakan satuan organik dari mulawarman.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 092/Mrl Suratno, S. I. P ini juga berpesan agar dalam menjalankan tugas para prajurit harus tetap berpedoman dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Setiap prajurit harus menjaga martabat dan kehormatannya. Pahami dan kuasai tugas, komunikasi sosial yang efektif dengan masyarakat, bertindak sesuai aturan, dan tanamkan jiwa korsa,” tegasnya.
Pada sesi wawancara, kepada media ini Suratno menjelaskan, bahwa selama masa tugas Yonif 614/RJP dan Yonarhanud 16/SBC telah melakukan kegiatan pengaman untuk mencegah barang elegal atau yang dilarang. Misalnya saja narkoba dan minuman keras. Termasuk pengawasan pada lintas batas.
“Ada beberapa warga Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia secara tidak resmi. Masalahnya sudah diserahkan kepada pihak yang berwenang, yakni Imigrasi. Sedangkan kasus-kasus barang ilegal diserahkan kepada pihak kepolisian.
Kepada Yonarmed 18K, diharapkan minimal dapat mempertahankan prestasi tugas yang sudah dicapai satuan terdahulu.Bahkan akan lebih baik jika dapat ditingkatkan lagi. Apalagi dengan dukungan personil yang baru sebanyak 550 orang prajurit. (DEVY/DIKSIPRO)