Umum

Peristiwa Bencana di Kabupaten Nunukan Meningkat

BPBD Akui Alami Keterbatasan Personl dan Fasilitas

NUNUKAN – Bencana yang terjadi di Kabupaten Nunukan terus menunjukkan angka peningkatan. Hingga akhir Oktober 2022, sudah lebih dari 40 kejadian bencana dan musibah yang berlangsung.

Begitu dikatakan Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah dalam sambutannya selaku inspektur upacara pada Apel Gelar Pasukan Siaga Bencana yang berlangsung di lapangan upacara, halaman Kantor Bupati Nunukan, Selasa (8/11/2022).

Menyebutkan aneka jenis bencana yang terjadi, mulai dari kejadian banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, cuaca ekstrim, abrasi pantai, kebakaran pemukiman dan lahan serta musibah serangan binatang buas.

Karenanya, Hanafiah berharap seluruh aparatur dan masyarakat melakukan antisipasi terhadap kemungkinan tejadi bencana dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam melakukan penanggulangan terhadap bencana yang terjadi.

Langkah yang dilakukan untuk itu, kata Hanafiah, terhadap petugas atau aparatur penanganan bencana, jika tidak sedang terjadi bencana, dapat melakukan pelatihan, simulasi serta sosialisasi yang melibatkan peran aktif masyarakat.

“Lokasi kejadiannya, menyebar hampir seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Nunukan,” terang Hanafiah.

Selain aparatur dan masyarakat, kepedulian, peran serta, terhadap potensi bencana di daerah ini, lanjut Hanafiah, juga harus dari lembaga dan dunia usaha, dengan memaksimalkan program CSR di masing-masing perusahaan.

“Mereka menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya penanggulangan bencana,. Terutama yang terjadi di wilayah keberadaannya masing-masing”. kata Hanafiah.

Terpisah, Kepala Subid Penyelamatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Hasan mengatakan umumnya kendala yang dihadapi di lapangan terkait penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Nunukan, karena kondisi geografis beberapa daerah sangat sulit untuk dijangkau.

“Kapasitas keterlibatan masyarakat juga masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan upaya-upaya meningkatkan kesiap Siagaan di tingkat masyarakat,” terang Hasan.

Guna mengatasi kendala terbatasnya peran keterlibatan masyarakat yang terjadi terkait penanggulangan bencana, lanjut Hasan, langkah yang dilakukan BPBD, membentuk atau mengaktifkan program Desa Tangguh Bencana.

Kendala lain, masih seperti dikatakan….ini, karena keterbatasan fasilitas, belum semua kecamatan di Kabupaten Nunukan dibentuk Pos Penanggulangan Bencana.

“Baru ada beberapa kecamatan yang tersedia Pos Penanggulangan Bencana. Masing-masing di Kecamatan Sebuku, Sembakung, Sebatik dan 4 pos di wilayah Krayan,” katanya.

Keterbatasan fasilitias dan personil, lanjut Hasan, menjadi salah satu alasan sehingga beberapa kawasan di Dapil III sulit untuk didatangi walau daerah tersebut tergolong rawan bencana. ADHE/PND)

Komentar

Related Articles

Back to top button