Warga Desa Semaenre Semaja Kerja Bakti Perbaiki Jalan
Babinsa Desa Samaenre Semaja Pelopori Untuk Kerja Bakti

NUNUKAN – Indonesia merupakan negara yang memiliki ciri khas akan budaya gotong royong yang telah ada sejak dahulu kala. Gotong royong sendiri merupakan salah satu pengamalan Pancasila. Begitu diterapkan warga Desa Samaenre Semaja untuk giat kerja bakti memperbaiki akses jalan di desa tersebut beberapa waktu lalu.
Salah satu jalan utama di RT. 01, Desa Samaenre Semaja yang pembangunannya baru sampai tahap penyebaran batu kerikil, kini kondisi jalan tersebut berlubang dan cukup rentan terjadi kecelakaan, sedangkan jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan antara wilayah Rukun Tetangga (RT) ke Pusat Pemerintahan Desa.
Dinilai cukup mendesak harus segera diperbaiki, Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk Desa Samaenre Semaja, Serka Mukhsin mempelopori warga setempat untuk melakukan kerja bakti memperbaiki badan jalan yang berlubang tersebut.
Menurut Serka Mukhsin, jalan itu merupakan akses satu-satunya yang dapat dilalui oleh masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari, di antaranya ibu-ibu yang mengantar anaknya bersekolah. Jalan itu juga merupakan akses antara Dermaga Feri dengan Pemukiman warga.
”Pada intinya saya melaksanakan kegiatan itu karena melihat dan mendengar masukan dari ibu-ibu di desa, ada yang pernah jatuh karena jalannya berlubang cukup dalam. Saya berinisiatif mengajak masyarakat bergotong-royong memperbaiki jalan itu,” ujar Serka Mukhsin yang kasihan pada ibu-ibu saat mengantar anak mereka ke sekolah dan tidak ingin terulang kejadian serupa terjadi lagi.
Masyarakat Desa Semaenre Semaja menyambut baik inisiatif tersebut. Dengan antusias tinggi warga pun melaksanakan giat kerja bakti memperbaiki jalan yang rusak itu dengan meratakan dan menyemenisasi jalan tersebut.

Diterangkan, perbaikan jalan tersebut menggunakan material berupa batu, pasir, dan semen yang diadakan melalui swadaya masyarakat. Semennya berasal dari Babinsa Samaenre Semaja dan dari tokoh masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya, begitupun dengan material lainnya.
Selama ini, belum ada informasi atau rencana terkait perawatan atau peningkatan jalan dimaksud. Tidak ingin menunggu ada yang jatuh lagi di jalan itu, masyarakat desa yang dipelopori Serka Mukhsin tidak tinggal diam melihat kondisi jalan yang cukup memprihatikan itu terus-terusan berlubang.
“Untuk melakukan kegiatan itu (kerja bakti) kalau hanya menunggu misalnya dari pemerintah, sampai kapan kita menunggu?, apa harus sampai ada korban berikutnya?. Saya tidak mau ada korban lagi makanya saya ambil inisiatif ini karena kalau bukan kita siapa lagi. Kita belajar hidup berdiri di kaki sendiri. Kehadiran pemerintah tentu sangat membantu, namun kita sadari pemerintah punya programnya sendiri,” kata Mukhsin kepada pewarta media ini (15/12/2021).
Adapun panjang dan luas jalan yang diperbaiki atau disemenisasi itu kurang lebih sepanjang 15 meter dengan lebar jalan 2,5 meter. Kegiatan berikutnya direncanakan kembali tanggal 26 Desember 2021 setelah semenisasi sudah mengeras dan bisa dibuka. (DEVY/DIKSIPRO)