Nunukan

Tahun 2024, RSUD Nunukan Miliki Fasilitas Transfusi Darah Sendiri

Dulman : “Usulan ke Menteri Kesehatan sudah disetujui,”

NUNUKAN – Tahun 2024 mendatang pengelolaan transfusi darah yang diperlukan Masyarakat Nunukan tidak lagi tergantung hanya yang tersedia pada Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nunukan.

Direktur Utama Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, dr Dulman memastikan, kebutuhan darah pasien yang dirawat di RSUD akan dipenuhi sendiri oleh pihak mereka.

“Nanti, ketika ada pasien yang dirawat di RSUD memerlukan darah, tidak perlu lagi pihak keluarga pasien yang repot kesana kemari untuk mencari pendonor. RSUD sudah akan menyediakannya,” tegas Dulman.

Kepastian itu disampaikan Dulman setelah usulan pengelolaan transfusi darah oleh RSUD Nunukan kepada Kementerian Kesehatan RI telah mendapat persetujuan.

Fasilitas yang akan didapatkan dari usulan tersebut, lanjut dia, berupa gedung tranfusi darah lengkap dengan sarana dan prasarananya serta 1 unit kendaraan roda 4 untuk operasionalnya.

Menjelaskan latar belakang sehingga sehingga diperjuangkannya fasilitas transfusi darah tersebut, sampai harus menemui langsung Meneteri Kesehatan, lanjut Dulman, berdasar keprihatinannya  dengan kondisi penyediaan darah dari PMI Nunukan yang kerap tidak terpenuhi saat ada pasien yang membutuhkan.

Selaku Direktur RSUD Nunukan, lanjut dia, dirinya merasa sangat bertanggung jawab dan merasa sangat bersalah jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap pasien, bahkan sampai meninggal dunia hanya gara-gara persoalan darah yang dibutuhkan segera tapi tidak tersedia.

Dari beberapa pengalaman yang pernah terjadi, Dulman yang juga merupakan dokter kandungan ini mengaku kerap dibuat cemas karena menunggu darah yang dibutuhkan oleh pasiennya harus menunggu antara satu setengah hingga dua jam.

“Padahal darah yang dibutuhkan pasien itu diinginkan segera tapi terpaksa harus menunggu dalam waktu yang cukup lama karena PMI harus mencarikannya terlebih dahulu. Itu pun biasanya Upaya dari pihak keluarga pasien yang iktu mencarikannya,” kata Dulman.

Ketika nanti RSUD Nunukan sendiri yang sudah mengelola kebutuhan darah dimasud, kata dia lagi, maka pasien tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang lama seperti yang sering terjadi selama ini. Maksimal selama 15 menit, darah yang dibutuhkan tersebut sudah bisa dipenuhi.

Soal bahwa darimana darah diperoleh ketika RSUD Nunukan nanti  sudah memiliki sendiri unit transfusi darah, Dulman Kembali menegaskan, Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap persediaan daraj yang akan mereka kelola nanti. Alasannya, RSUD Nunukan saat ini sudah memiliki lebih kurang 760 orang pendonor tetap.

Jumlah itu sudah termasuk seluruh karyawan di RSUD Nunukan yang menurut Dulman diwajibkan terdaftar sebagai pendonor. Rutin setiap periode tiga bulan sekali, saat dibutuhkan atau tidak, para pendonor tetap itu melakukan aksi donor darah.

“Semua pendonor tetap kami sudah ada dalam daftar (list) dengan masing-masing golongan darahnya. Sehingga Ketika dibutuhkan, tinggal panggil saja orangnya (pendonor). Tidak perlu lagi direpotkan dengan mencari kemana-mana,” tegas Dulman.

Kendati belum menyebutkan angka, kelebihan lain jika pengelolaan transfusi darah nanti sudah ditangani sendiri, lanjut Dulman, beban biaya yang akan ditanggung RSUD Nunukan akan lebih ekonomis dibanding jika darah yang dibutuhkan itu diperoleh dari PMI Nunukan.

Namun demikian, Dulman juga menyebutkan, ketika RSUD Nunukan nanti sudah melakukan pengelolaan kebutuhan darah donor untuk pasien mereka, bukan berarti menghilangkan fungsi dari PMI Nunukan. Perannya nanti tetap sebagai pendukung jika dalam kondisi atau situasi tertentu persediaan darah di PMI Nunukan memang dibutuhkan. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button