Kalau Ada Jembatan Sebatik – Nunukan, DOB Sudah Tidak Perlu
Herman Baco : “Sebatik jadi penyangga penting untuk IKN,”

NUNUKAN – Sepakat menjadi alternatif untuk mengembangkan Pulau Sebatik dengan pembangunan jembatan yang menghubungkan dengan Pulau Nunukan, jika Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk wilayah tersebut gagal diperjuangkan, juga disuarakan oleh tokoh masyarakat di Sebatik, Herman baco.
Menurut Herman, yang juga merupakan salah seorang pengusaha ternama di Sebatik ini, terbangunnya akses jalan melalui jembatan yang menghubungkan Nunukan-Sebatik akan memacu perkembangan perekonomian masyarakat. Tidak hanya masyarakat di Pulau Sebatik, juga masyarakat yang ada di Pulau Nunukan sebagai tempat beradanya Ibu Kota Kabupaten Nunukan.
Salah satu penyebab gagalnya pemekaran Sebatik menjadi DOB, kata Herman, karena keterbatasan fasilitas pelayanan publik. Mau tidak mau kondisi tersebut harus diakui dan diterima.
“Tapi kalau daratan Pulau Sebatik dengan daratan Pulau Nunukan bisa ‘disatukan’ dengan adanya sebuah jembatan yang menghubungkan antara keduanya, untuk apa lagi pemekaran wilayah,” katanya.
Pembangunan fasilitas tersebut, lanjut dia, sudah cukup itu untuk membuat Sebatik menjadi lebih maju dan berkembang. Bukankah itu yang diinginkan dari tujuan mencuatnya wacana dan perjuangan terbentuknya DOB Sebatik selama ini.
Sehingga, konsentrasi Pemerintah Daerah terhadap keinginan memekarkan wilayah dengan alasan perkembangan dan kemajuan daerah bisa lebih fokus ke wilayah Kabudaya (Wilayah III).
“Pemerintah lebih baik konsentrasi untuk membangun jembatan yang menghubungkan antara Sebatik-Nunukan. Konsentrasi pemekaran wilayah arahkan ke Wilayah III saja,” tegas Herman Baco.
Yang harus diperhitungkan dengan terbangun sebuah jembatan yang menghubungkannya Pulau Sebatik dengan Pulau Nunukan serta satu buah jembatan lagi yang menghubungkan akses antara Pulau Nunukan dengan daratan Pulau Kalimantan melalui Sei. Ular adalah mengantisipasi realisasi dipidahkannya Ibu Kota Negara (IKN) ke daratan Kalimantan atau tepatnya di wilayah Kalimantan Timur.
“Setelah IKN resmi berada di daratan Kalimantan, Sebatik menjadi salah satu daerah penyangga terpenting IKN yang ada di Kalimantan Utara,” kata Herman.
Beberapa potensi unggul yang dimiliki Sebatik untuk menjadikannya sebagai daerah penyangga IKN, mulai dari potensi perdagangan sebagai daerah perbatasan yang paling dekat dengan negara tetangga Malaysia, hingga pada potensi perkebunan, pertanian dan perikanan.
Pernyataan tokoh masyarakat di Sebatik ini senada dengan pernyataan sebelumnya, mantan Bupati Nunukan dua priode, 2001-2006 dan 2006-2011, Abd Hafid Acmad yang menyebutkan pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Pulau Sebatik dengan Pulau Nunukan lebih realistis dibanding ‘berburu’ menjadikan Sebatik sebagai DOB
Namun demikian, masih menurut tokoh masyarakat yang juga pengusaha ini, jika ternyata pembangunan jembatan dimaksud hanya sebatas wacana saja, maka untuk menghidupkan perekonomian masyarakat dan berkembangnya Sebatik, otorita Pulau Sebatik tetap harus dan terus diperjuangkan guna menjadikannya sebagai Kotamadya.(PND/DIKSIPRO)