
NUNUKAN – Gerhana Matahari Hibrid (GMH) terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Dari data visibilitas GMH 20 April 2023, puncak gerhana di Kaltara terjadi pada pukul 12.25 WITA.
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas IV Nunukan, Wilian Sinaga menyebut GMH terjadi dimulai pada pukul 11.01 WITA. Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 12.25 WITA, akan berakhir pada pukul 13.51 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Utara rata-rata adalah 2 jam 46 menit.
Untuk wilayah Kabupaten Nunukan, menurut Wilian Sinaga pada posisi kota Bujur 117 39.05 BT dan Lintang 4 8.46 LU, dimulai Pukul 11.05 WITA. Puncaknya terjadipada Pk 12.28 WITA, dan akan berakhir pada Pukul 13.51 WITA. Dengan durasi 2 Jam 46 Menit.
Dijelaskan, gerhana matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari Hibrida terdiri atas dua tipe gerhana. Masing-masing Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sementara, di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
“Namun, gerhana yang teramati dari Kalimantan Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian,” terang Wilian Sinaga. (DEVY/DIKSIPRO)