Nunukan

PT. Pelindo Nunukan Tambah Tenaga Security

Pedagang Asongan masih Terlihat di Area Terlarang

NUNUKAN – Dalam upaya menertibkan keamanan di Kawasan Pelabuhan Tunon Taka, pihak PT. Pelindo (Persero) Regional 4 Cabang Nunukan Kembali menambah jumlah Satuan Pengamanan (Satpam) atau yang lebih popular dengan sebutan Security. Hingga jumlah tenaga Security yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan di lokasi tersebut, per tanggal 1 januari 2023 sebanyak 8 orang.

“Jumlah tenaga Security yang ada sekarang sudah sebanyak delapan orang dari sebelumnya enam orang,” terang GM PT. Pelindo Nunukan, Nasib Sihombing.

Kebijakan penambahan tenaga Security oleh Nasib ini memang bukan untuk yang pertama kalinya. Saat pertama menjabat GM PT. Pelindo Nunukan jumlah tenaga Security yang dimiliki hanya sebanyak 4 orang.

Disadari kebijakan tersebut tentu saja berkonsekuensi pada pembiayaan rutin yang harus dikeluarkan. Tapi demi meningkatkan keamanan sekaligus kenyamanan pelayanan di Kawasan Pelabuhan, kata Nasib, kebijakan beresiko tersebut tetap dia tempuh.

Kendati tidak semarak sebelumnya, namun hingga per tanggal 1 Januari 2023 tersebut, dermaga di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan ternyata belum benar-benar bersih dari pedagang asongan yang secara regulasi kepelabuhanan, mereka memang tidak dibenarkan berjualan di area ring I di tempat itu apalagi di atas kapal penumpang.

Tujuan pelarangan, guna menjaga keamanan dan ketertiban serta kenyamanan penumpang kapal yang akan menggunakan jasa Pelabuhan agar tidak terganggu oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Dikonfiormasi terkait kondisi tersebut, Nasib Sihombing mengindikasikan hal itu tentunya sebagai usaha ‘kucing-kucingan’ para pedagang asongan memanfaatkan kelengahan petugas.

Namun yang pasti, pihaknya semaksimal mungkin telah melakukan upaya pencegahan hingga target ‘zero’ kasus akan tercapai. Salah satu upaya pencapaiannya, dengan penambahan jumlah tenaga Security seperti yang telah dilakukan.

Plang pemberitahuan larangan area beroperasi pedagang asongan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. (DEVY/DIKSIPRO)

Untuk di dermaga, lanjut nasib, pengawasan secara ketat terhadap keberadaan pedagang asongan sudah dilakukan oleh tenaga Security yang tempatkan di lokasi itu. Namun yang terlihat ada pada kapal-kapal penumpang, tentunya tidak bisa dilakukan oleh mereka mengingat di atas kapal bukan menjadi otoritas pihak PT. Pelindo menyikapinya.

Para pedagang asongan, kata dia lagi, bisa saja naik ke atas kapal tanpa melalui pelabuhan atau dermaga tapi melalui perahu-perahu kecil yang merapat ke kapal. “Kenyataan ini tentunya harus menjadi perhatian nakhoda atau Anak Buah Kapal (ABK) atau tenaga Security mereka menyikapinya secara tegas,” kata Nasib.

Sejauh ini PT Pelindo di Nunukan juga memberi apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah memberikan perannya dalam upaya menjalin komunikasi, kerjasama dan sinergitas yang baik dalam menciptakan situasi kondusif di Pelabuhan Tunon Taka.

Seperti diantaranya apel gabungan yang pernah dilaksanakan oleh Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) pada Ahad, 4 desember 2022 lalu di areal parkir Terminal Pelabuhan Tunon Taka yang diinisiasi oleh Kepala KSKP Nunukan, IPDA Rianto dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.

Saat itu, Rianto menegaskan apel gabungan yang digelar bertujuan untuk membangun persepsi yang sama antara institusi dan semua pihak dalam mencipatakan situasi kondusif di Pelabuhan Tunon Takan dalam persiapan pengamanan pada kegiatan debarkasi dan embarkasi kapal yang merapat di Pelabuhan Tunon Taka.

“Terkait keamanan dan ketertiban di Kawasan Pelabuhan merupakan tanggung jawab bersama segenap pihak atau unsur terlibat dengan harapan terbangunnya kerjasama dengan baik, dari Satuan Pengamanan PT. Pelindo dan Buruh TKBM Tunon Taka yang akan melaksanakan aktivitas pada saat kedatangan dan keberangkatan kapal regular,” kata Rianto saat itu. (ADHE-DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button