Nunukan

Pedagang Pasar Ramadhan Blok III Kenakan Busana Adat

NUNUKAN – Pasar Ramadhan yang berlokasi di Jl. Sanusi (Blok III), RT 06 Nunukan Barat dipastikan menjadi pusat jajanan kuliner yang paling ramai dikunjungi warga setiap memasuki bulan suci Ramadhan.

Selain posisinya yang memang strategis, aneka jenis kuliner yang dijajakan di tempat ini terbilang paling lengkap.

Tidak hanya mengandalkan berbagai jenis kue dan aneka menu makanan tersedia yang dijajakan, para pedagang di Pasar Ramadhan ini juga berinisiatif melakukan inovasi-inovasi agar lokasi berjualan mereka memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi warga.

Misal, pada bulan Ramadhan tahun 2021 lalu, disela kesibukan aktivitas berjualan, para pedagang juga membuka pentas karaoke yang memberi kesempatan, tidak hanya pedagang namun juga kepada pengunjung yang ingin ‘pamer suara’ di tempat itu.

Lalu, inovasi apa yang ditampilkan pada Ramadhan tahun 2022 ini?

Kali ini, pada hari pertama bulan puasa, ada yang terlihat berbeda saat mengunjungi Pasar Ramadhan di Blok III ini. Para pedagang sepakat mengenakan busana adat berbagai daerah saat berjualan.

Misal di antaranya, Supinah yang mengenakan pakaian adat dari etnis Tidung. Wanita yang lebih akrab disapa dengan nama Gladys ini kebetulan memiliki latar belakang dari etnis tersebut.

Sedangkan busana adat lainnya yang dikenakan sesama pedagang rekan-rekan Gladys, di antaranya busana adat Toraja, Bugis, Jawa, Dayak dan beberapa etnis lainnya lagi.

“Hari pertama, kami para pedagang sepakat mengenakan busana adat daerah. Tujuannya agar tempat ini memiliki ciri khas sebagai penarik minat kunjungan masyarakat ramai-ramai datang dan berbelanja,” terang Gladys.

Menurut Ketua Pasar Ramadhan di Blok III ini, busana adat daerah yang mereka kenakan hanya pada hari pertama berjualan saja. Pada hari-hari berikutnya mereka menggunakan pakain bebas namun dengan tema yang seragam.

“Misal kalau temanya warna biru, maka seluruh pedagang kompak mengenakan busana berwarna biru. Begitu juga dengan warna seragam pakaian yang sepakati dipakai untuk hari selanjutnya,” terang Gladys yang juga Ketua RT. 06 di Kelurahan Nunukan Barat ini.

Selain untuk kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM), tersedia sekitar 40 lapak meja jualan di tempat ini juga mengakomodir para pedagang musiman. Yakni mereka yang berjualan hanya pada momen-momen tertentu. Misalnya pada saat bulan Ramadhan seperti saat ini.

Di meja jualan Gladys sendiri setidaknya tersedia lebih kurang 30 jenis masakan untuk hidangan berbuka puasa mulai dari sayur dan ikan untuk hidangan makan malam atau saat sahur.

Beberapa jenis masakan sayur yang tersedia di antaranya sayur nangka, masak asam atau sayur daun singkong. Sedangkan untuk jenis masakan ikan, pembeli bisa memilih antara aneka sambal goreng ikan asin, ikan teri, cumi, udang basah tudai dan udang kering.

“Saya juga menyediakan masakan ikan asam manis, masak rendang dan palu mara,” kata Gladys berpromosi.

Agar bisa berbagi rezeki dengan rekan sesama pedagang di tempat ini, Gladys mengaku memilih-milih hanya menjual jenis masakan berat. Sedangkan untuk jenis kue-kue hidangan berbuka puasa dijual oleh rekan pedagang lainnya. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button