
NUNUKAN – Selasa (24/12/2024), di Lt. I Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Nunukan melakukan pemusnahan arsip naskah dinas milik DPK Nunukan.
Sebanyak 1.655 berkas arsip yang akan dimusnahkan, terbagi untuk arsip fasilitatif atau arsip yang berkaitan dengan bidang non keuangan dan non kepegawaian.
Selebihnya, merupakan arsip substantif atau arsip yang berkaitan dengan penyusutan, yang tidak memiliki nilai guna, dan telah habis masa retensinya dan/atau berketerangan.
Pemusnahan arsip milik DPK Nunukan tersebut, oleh Pelaksana Tugas Kepala DPK Nunukan, Erlina, ST., M.AP merupakan arsip pada kurun waktu 2010 dan 2013 serta telah dinilai oleh Panitia Penilai Arsip (PPA) Pemerintah Kabupaten Nunukan sesuai dengan ketentuan pasal 65 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Arsip pada kurun waktu tahun 2010 dan 2013 akan dimusnahkan telah dinilai oleh Panitia Penilai Arsip (PPA) Pemerintah Kabupaten Nunukan sesuai dengan ketentuan pasal 65 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Sedangkan pada tahun 2024 ini, tiga jenis arsip yang dimusnahkan DPK, masing-masing adalah, Formulir kartu anggota Perpustakaan, surat masuk dan surat keluar.
Sebelum dimusnahkan, kata arsip tersebut dinilai oleh tim PPA dan diusulkan ke Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) untuk diajukan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Setelah mendapatkan persetujuan dari ANRI berdasarkan surat Nomor B-KN.00.01/461/2024 tentang Persetujuan Pemusnahan Arsip, lalu ditetapkan dalam keputusan Bupati Nunukan berdasarkan surat Nomor 188.45/816 / XII / 2024 tentang Penetapan Pemusnahan Arsip Naskah Dinas pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nunukan.
“Diharapkan kepada semua OPD dapat melakukan pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, telah habis masa retensinya dan tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara dan arsip yang sudah dimusnahkan tidak dapat diciptakan lagi,” ujar Erlina, ST., M.AP selaku Pelaksana Tugas Kepala DPK Nunukan.
Pemusnahan arsip tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah volume arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna. Selain itu juga untuk efisiensi sehingga memudahkan pencarian arsip yang dibutuhkan serta memberikan tempat bagi arsip yang baru. (ADHE/DIKSIPRO)