Nunukan

Harga Minyak Goreng di Nunukan Masih Mahal

Erwan : “Masih menyesuaikan dengan harga beli yang memang tinggi,”

NUNUKAN – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menstabilkan harga minyak goreng kemasan sederhana terhitung sejak Rabu 19 Januari 2022 sebesar Rp 14 ribu per liter.

Namun harga pasaran di Nunukan, harga minyak goreng dengan kemasan dimaksud masih tinggi. Dibandrol pedagang sebesar Rp 22 ribu per liter.

Menjelaskan ini, Erwan selaku Operator Manajer CV. Kemakmuran yang merupakan distributor salah satu merek minyak goreng di Nunukan yang beralamat di Jl. Tanjung, Kelurahan Nunukan Barat mengatakan harga distribusi yang mereka terapkan menyesuaikan harga beli yang memang sudah mahal.

“Saat dibeli harganya memang sudah mahal. Ditambah biaya transportasi dan biaya ongkos buruh sampai di gudang, semua diperhitungkan untuk menentukan harga distribusinya,” terang Erwan.

Harga distribusi yang diberlakukan CV. Kemakmuran saat ini masih ikut menyesuaikan dengan harga terakhir pembelian pada bulan November 2021 yang dipasok dari Surabaya.

Beredar kabar beberapa waktu terakhir tentang kurangnya stok minyak goreng, kata Erwan, membuat perusahaannya melakukan penjualan secara terbatas. Maksudnya, mereka tidak menjual borong kepada pedagang pelaku usaha di pasaran.

“Kami membatasi penjualannya. Jika ada yang ingin membeli sepuluh dos, kami hanya memberi dua dos saja. Untuk menghindari terjadi penumpukan pada salah satu tempat atau pedagang spekulan yang mungkin akan menjual kembali dengan harga sangat mahal,” terang Erwan.

Untuk rata–rata harga jual distributor per liter minyak goreng yang mereka tangani kepada pedagang, seharga Rp 18.500 per liter. Dengan stok yang tersedia saat ini hanya, 80 dos kemasanan jeriken ukuran 1,8 liter. Setiap dos yang berisi 12 jeriken dijual dengan harga distributor Rp 234 ribu.

Sedangkan jeriken dengan isi 5 liter minyak goreng, tersisa 4 dos dengan harga jual distributor Rp 98.750 per jeriken.
Melihat harga minyak goreng yang fluktuasi saat ini, lanjut Erwan, perusahaanya untuk sementara waktu tidak memasok komoditi tersebut.

“Saat dilakukan pemesanan, butuh proses yang cukup lama dan panjang. Kami khawatir saat barang pesanan tiba di Nunukan, harganya sudah turun atau kembali normal,” terangnya.

Terpisah, saat menyasar ke pasar rakyat Inhutani, seorang pedagang bernama Bahar mengaku menjual minyak goreng yang disitribusikan CV. Kemakmuran tersebut seharga Rp 105 ribu untuk kemasan jeriken 5 liter. Saat ini dia masih memiliki persediaan sebanyak 10 dos.

Terkait kestabilan harga minyak goreng yang diberlakukan pemerintah, menurut pemilik salah satu toko yang berada di Pasar Inhutani ini, dia belum mendapat pemeritahuan apapun dari pihak terkait. Itu sebabnya harga jual ecer yang dia tetapkan berpatokan dengan harga beli terakhir dengan pihak agen. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button