Seni & Hiburan

Meraih Untung Dari Keterampilan Membuat Pot Bunga

Peluang Usaha Dari Booming Tanaman Hias Di Nunukan

NUNUKANBoomingnya Tanaman bunga hias yang melanda Nunukan belakangan ini ternyata memberi berkah tersendiri pada Dede Baskoro. Banyaknya warga, terutama para kaum hawa yang berburu dan mengoleksi berbagai jenis tanaman hias, dilihatnya sebagai ‘pintu masuk’ untuk mengembangkan usaha sampingan membuat pot sebagai penghasilan tambahan.

Pria berlamat di Jl. Bhayangkara, Kampung Jawa RT. 11 No 33 Kelurahan Nunukan Tengah ini mencoba peluang tersebut dengan membuat pot berbahan dasar semen dan pasir. Menjajaki respon pasar terhadap pot produksinya, pria bernama asli Mukhsin Ansar ini mengawali dengan membuatnya dalam jumlah terbatas. Digunakan sendiri untuk menempatkan bunga-bunga hias yang ada di rumahnya.

Strateginya, sejumlah bunga hias koleksi istrinya, yang selama ini menggunakan pot bunga berbahan plastik olahan pabrik dia pindahkan ke dalam pot buatannya, kemudian dipajang di halaman rumah. Berbagai motif menarik dia buat sebagai daya tarik penampilan pot buatannya.

Kenapa memproduksi masih dalam jumlah terbatas? Sebagai ‘pendatang baru’ dalam hal pot tanaman bunga hias, Dede menyadari harus bersaing dengan para penjual pot berbahan baku plastik dadakan yang muncul bak jamur di musim hujan seiring dengan trend tanaman bunga hias yang banyak dilakukan oleh para kaum hawa tersebut.

Selain itu, dia bukan satu-satunya pengrajin pot berbahan adonan semen dan pasir yang ada di Nunukan, yang lebih dahulu sudah mengembangkan usaha serupa.

Menyiasati tantangan persaingan tersebut Dede memastikan pot yang dia produksi akan mengutamakan kualitas bahan jauh lebih baik dibanding pot bunga plastik yang notabene masa pakainya tidak bertahan terlalu lama. Berbagai motif unik dan menarik dia ciptakan menjadi pembeda dari kebanyakan produksi pot para pendahulunya.

“Mengutamakan kualitas tentunya berkonsekwensi pada keuntungan nilai rupiah yang lebih kecil diperoleh. Tidak masalah demi kepuasan dan tingkat kepercayaan konsumen. Yang penting usaha ini bisa berjalan stabil,” terang Dede yang mengaku sangat memperhatikan terhadap mutu adonan campuran semen dan pasir pada pot yang dia produksi.

Foto : Dede saat mengerjakan pot bunga pesanan SDN 003. (PND/DIKSIPRO)

Respon awal mulai bermunculan dari tetangga terdekat sekitar tempat dia tinggal. Kemudian sejumlah teman dekat yang kebetulan datang berkunjung ke kediamannya. Mereka tertarik dengan pot hasil kreasi tangan terampil Dede.

Pada perkembangan selanjutnya, sebaran usaha pot yang dia kembangkan berantai dari mulut ke mulut para kolektor tanaman bunga hias di Nunukan. Dede Baskoro mulai ‘kebanjiran’ pesanan. Sejumlah instansi baik pemerintah atau swasta, sekolah hingga pengguna pribadi mulai masuk dalam daftar antrian pembeli.

Belum lagi keberadaan komunitas penggemar tanaman Bonsai di daerah ini yang juga melirik pot khusus untuk tanaman Bonsai buatan pria kelahiran Tanjung Selor 51 tahun silam ini. Terjadi daftar tunggu calon pembeli itu dapat dimaklumi mengingat keseharian Dede juga mengembangkan usaha lain yang harus dia tunaikan sama baiknya seperti dia membuat pot tanaman bunga hias.

“Karena mengutamakan kualitas, saya tidak akan ngoyo memaksakan jumlah pot yang harus saya selesaikan dalam satu hari. Pelan-pelan saja, yang penting hasilnya membuat konsumen puas,” terang Dede.

Bagaimana dengan harga yang dipasarkan untuk setiap pot buatannya?. Dipastikan sangat bersahabat. Seperti yang dia katakan sebelumnya, keuntungan yang tidak terlalu besar demi kualitas dia terapkan dalam usahanya yang satu ini.(PND/DISKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button