Nelayan Ditemukan ‘Sekarat’ di Eks Ponton PLBL
Ramli Meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Nunukan

NUNUKAN – Selasa, (1/6) sekitar Pk. 07.00 Wita, warga seputaran kawasan Liem Hie Djung, Nunukan Utara dihebohkan atas ditemukannya seorang nelayan yang ‘sekarat’ di eks ponton milik Pos Lintas Batas Laut (PLBL).
Belakangan diketahui identitas nelayan tersebut adalah Ramli alias Kuaci (46). Oleh warga sekitar, pria ini yang kesehariannya diketahui sebagai pemancing ikan atau nelayan.
Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, S.I.K melalui Kapolsek Nunukan IPTU H. Supangat, S.H menjelaskan, berdasar keterangan warga, Ramli selama ini tidak memiliki domisili dan hanya tinggal di perahu penangkap ikan milik H. Anton yang sandar di bekas ponton samping PLBL Liem Hie Djung.
Informasi dari sejumlah saksi yang dihimpun Polisi, Ramli terlihat terakhir kali oleh saksi H. Anton sekitar 1 jam sebelum ditemukan menjadi mayat. Saat itu dia tengah sarapan pagi, makan nasi kuning di seputaran Liem Hie Djung. Saksi saat itu tidak mendapati ada gelagat mencurigan atau yang aneh dari Ramli.
Beberapa saat kemudian, H. Anton yang bermaksud mengontrol kerja para nelayannya di lokasi kejadian mendapat laporan dari salah seorang juragan kapal nelayan bernama Zainuddin. Informasi yang disampaikan, Zainuddin sempat melihat Ramli batuk-batuk dan muntah darah.
Atas kondisi Ramli saat itu, H. Anton bersama Zainuddin mencari angkutan umum bermaksud membawa Ramli ke Puskesmas Nunukan guna mendapatkan pertolongan.
“Lebih kurang lima menit berselang dalam perjalanan menuju Puskesmas, Ramli diduga sudah tidak bernafas lagi. Selanjutnya kedua saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT 13, Kel. Nunukan Utara. Laporan itu diteruskan ke Polsek Nunukan,” terang Supangat.
Dipimpin Kapolsek serta Wakapolsek IPTU Ardiansyah anggota Polsek Nunukan bersama unit TPTKP turun untuk melakukan olah TKP.
“Selesai olah TKP, jenazah korban dibawa ke RSUD Nunukan untuk dilakukan visum,” lanjut H. Supangat.
Dari catatan kepolisian yang dihimpun berdasar keterangan warga sekitar, korban diketahui memiliki riwayat penyakit dalam yang serius. Ramli memang sering terlihat batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya saat meludah.
“Oleh warga sekitar, korban kerap ditawari berobat ke dokter atau rumah sakit tapi selalu menolak. Oleh rekan sesama nelayan, Ramli juga diketahui sering meminta izin pulang lebih awal dari pekerjaannya melaut saat mengeluhkan rasa sakit,” lanjut Supangat lagi menutup wawancara dengan awak media ini. (DIA/DIKSIPRO)