EkowisNunukan

SAE di Lapas Nunukan Kembali Dibuka Untuk Pengunjung

Sempat Ditutup Akibat Pandemi Covid-19

NUNUKAN – Sempat ditutup selama masa pandemi Covid-19, Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Kelas IIB Nunukan (SAE Lanuka) kembali di buka untuk pengunjung sejak Kamis (18/8/2022).

Selain sebagai bagian dari peringatan HUT ke -77 Kemerdekaan RI, menurut Kalapas Kelas II-B Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa, dibukanya sarana tersebut juga sebagai bentuk kreaktivitas Lapas Nunukan dalam rangka hari Dharma Karya Dhika Kemenkumham yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2022.

“Selama ditutup untuk umum, kami melakukan perbaikan sarana dan prasarana di dalam SEA Lanuka juga menambah fasilitas bangunan baru,” terang Wayan Nurasta.

Menyebutkan fasilitas bangunan baru yang dimaksudkan, berupa 3 buah tugu replika senjata tradisional khas suku Dayak, masing-masing berupa Mandau setinggi 12 meter, Tameng atau Perisai setinggi 11 meter serta Tombak yang memiliki tinggi 13 meter.

Sebelumnya, launching SAE Lanuka sempat direncanakan pada bulan Juli 2022 lalu. Namun terjadi penundaan karena masih menunggu petunjuk dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil).

“Namun oleh pimpinan disarankan untuk dibuka saja terlebih dahulu untuk masyarakat,” imbuh Wayan Nurasta.

Untuk diketahui, di arena SAE Lanuka saat ini terdapat beberapa tempat menarik yang bisa dijadikan pengunjung untuk spot foto. Baik bersama keluarga, pasangan, dan kaum milenial.

Di lokasi tersebut juga terdapat bangunan gazebo yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat atau bersantai.

Untuk masuk ke dalam SAE Lanuka, pihak Lapas Nunukan memberlakukan ticketing sebesar Rp 5 ribu bagi setiap pengunjung dewasa. Sedangkan untuk anak usia 5 tahun ke bawah dipastikan gratis.

Wayan Nurasta menjelaskan, agrowisata yang ada pada SAE Lanuka dimaksudkan mengangkat budaya masyarakat lokal untuk maksud turut melestarikan kebudayaan daerah melalui generasi penerus bangsa.

“Budaya merupakan akar kehidupan yang menjadi landasan proses kehidupan yang wajib dilestarikan. Kami berharap modernisasi tidak serta merta menghilangkan akar budaya. Perpaduan keduanya harus seimbang dan harmonis untuk menuju bangsa yang bermartabat,” tuturnya.

Pembangunan SAE Lanuka, masih seperti dikatakan Kalapas Nunukan ini, memang menjadi sarana milik warga Nunukan yang dipersembahkan untuk dapat dapat menikmati keindahannya serta menjadi satu di antara destinasi wisata di daerah ini.

Saat menghadiri seremoni kegiatan penyerahan Remisi Umum di Lapas Nunukan, pada Rabu (17/8/2022) lalu, Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah mendapat cenderamata miniatur Tugu Mandau.

“Miniatur Tugu Mandau kami jadikan bingkisan cenderamata, karena Lapas Nunukan memiliki agrowisata dengan ikon Tugu Mandau,” terang Wayan Nurasta. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button