Masyarakat Desa Podong Minta Pembangunan Gedung SD Diprioritaskan
Hasil Reses Donal di Kecamatan Lumbis

NUNUKAN – Kehadiran anggota DPRD Nunukan, Donal untuk melaksanakan kegiatan Penjaringan Aspirasi Masyarakat di wilayah pemilihan asalnya, Dapil IV Kecamatan Lumbis, ternyata memang dinantikan warga.
Terbukti, pada kegiatan resesnya yang diselenggarkan Donal di Desa Podong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Senin (24/3/2025), bukan hanya membludak, warga yang hadir disertai antusias tinggi untuk menyampaikan harapan terbangunnya fasilitas yang saat ini benar-benar mereka butuhkan.
Mengapresiasi respon masyarakat dari daerah asal pemilihannya ini, menurut Donal antusias warga tersebut merupakan pertanda meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kegiatan reses sebagai sarana berkomunikasi dengan pemerintah dalam mewujudkan terlaksananya pembangunan yang benar-benar berpihak pada rakyat.
Memberikan sambutan singkat saat membuka secara resmi acara yang digelar, Donal menegaskan tentang kegiatan reses yang merupakan agenda kerja anggota DPRD diluar masa sidang untuk mengunjungi masyarakatnya guna memperoleh informasi atau masukan-masukan secara langsung terkait apa yang menjadi keinginan masyarakat.
“Melalui kegiatan reses seperti inilah kita mempertemukan antara aspirasi yang dimiliki masyarakat dengan kebijakan yang mejadi kewenangan pemerintah,” terang Donal.
Sedangkan peran anggota DPRD sebagai wakil rakyat, tidak saja memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakili namun berperan juga dalam menentukan anggaran daerah melalui proses pembahasan dan persetujuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

Dari diskusi berlangsung pada kegiatan reses yang diselenggarakan Donal dengaan memanfaatkan bangunan Balai Pertemuaan Umum (BPU) sebagai tempat mengumpulkan warga, terungkap dua bidang pembangunan fisik yang paling dominan disampaikan warga adalah pembangunan akses jalan serta gedung sekolah pendidikan Tingkat Sekolah dasar (SD).
Mewakili masyarakatnya, Bukel selaku Kepala Desa Podong, membenarkan harapan masyarakat untuk kegiatan pengaspalan badan jalan dari Desa Bulan-Bulan ke Desa Podong sangat memberi dampak penting untuk meningkaatkan perekonomian masyarakat. Alasannya, jalan sepanjang lebih kurang 5 kilometer tersebut merupakan akses penghubung transportasi angkutan hasil panen buah sawit yang menjadi mata pencaharian kebanyakan masyarakat di wilayah tersebut.
“Masyarakat sekitar yang umumnya para petani perkebunan sawit tentunya membutuhkan akses penghubung transportasi yang memudahkan proses pengiriman buah sawit hasil panen dari perkebunan mereka,” terang Bukel.
Membaiknya ases jalan penghubung kedua desa yang dimaksudkan tadi, dipastikan Bukel akan berdampak juga pada perkembangan tiga desa yang dilalui antara Desa Bulan Bulan dengaan Desa Podong. Ketigaa desa dimaksud adalah Desa Beringin, Desa Lintong dan Kelompok Patal.
Selain pembangunan jalan, umumnya warga setempat juga sepakat, fasilitas lain yang harus diprioritaskan Pemerintah Daerah untuk dibangun di Desa Podong adalah gedung sekolah tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) beserta tenaga pendidiknya.
Terhadap kebutuhan fasilitas pendidikan dimaksud, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Podong, Jusli menjelaskan, saat ini di desa mereka tercatat sebanyak 31 pelajar Tingkat SD yang terpaksa harus bersekolah di desa tetangga, yakni SD Negeri 007 Lumbis yang berada di Desa Patal, lantaran belum adanya gedung sekolah di desa mereka sendiri.
“Selain soal jarak tempuh, untuk mencapai Desa Patal pelajar dari desa kami melintasi jalur sungai menggunakan perahu. Konsekwensinya hrus diantar pergi dan dijemput pulang oleh orang tua masing-masing untuk mengawasi keamanan dan keselamatan pada perjalanannya,” ujar Jusli.
Permasalahan terjadi, lanjut Jusli, para pelajar dari desa kami sering terpaksa bolos, tidak masuk sekolah. Penyebabnya, jika hujan turun mengakibatkan air Sungai meluap. Sangat rawan untuk keselamatan sat melintasi Sungai.
“Penyebab lain yang membuat anak-anak tidak ke sekolah, tidak ada yang mengantar dan menjemput, karena orang tuanya mencari nafkah masuk ke hutan untuk mencari kayu gaharu,” terang Jusli.
Berdasar informasi memprihatinkan yang diperoleh, Donal menegaskan upaya maksimal akan dia lakukan untuk memperjuangkan terealisasinya kegiatan pembangunan yang diidamkan masyarakat Desa Podong. (ADHE/DIKSIPRO)