Lantaran Cinta Buta, Wanita Pengusaha Rumput Laut Tertipu Ratusan Juta Rupiah

NUNUKAN – Jatuh cinta kerap membuat seseorang tidak lagi bisa berpikir rasional. Seperti yang dialami seorang wanita Bernama Nrh (45), warga yang tinggal pada sebuah rumah kost di Jl. Pasar Baru, Kelurahan Nunukan Timur.
Lantaran memiliki rasa cinta yang begitu mendalam terhadap seorang pria idamannya, wanita yang memiliki usaha sebagai pengusaha rumput laut ini akhirnya ditipu oleh rekannya sendiri yang juga seorang wanita Bernama El (34) hingga mengalami kerugian mencapai Rp 200 juta rupiah.
Laporan yang disampaikan Nrh ke Mapolsekta Nunukan pada Sabtu (7/1/2023), seperti dikatakan Kasi Humas Polres Nunukan, IPTU Siswati, segera ditindaklanjuti Unit Reskrim Polsekta Nunukan mencari keberadaan terlapor hingga ditemukan di sebuah rumah kost di Jl. Sei Bilal, Kelurahan Nunukan Barat, tempat dia menyembunyikan diri usai melakukan penipuan terhadap Nrh.
Setelah persembunyiannya teridentifikasi, upaya paksa dilakukan guna menggiringnya ke Polsekta Nunukan untuk dilakukan pemeriksaan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Keberhasilan El memperdaya Nrh berawal saat korban pada Bulan Agustus 2022 lalu berkenalan melalui media sosial dengan seorang pria mengaku seorang anggota TNI yang berdinas di Lampung, bernama Ahdani.
“Dari perkenalan hanya lewat dunia maya tersebut Nrh dan Ahdani akhirnya sepakat menjalin hubungan asmara, walau mereka belum pernah bertemu,” terang Siswati, Senin (9/1/2023).
Namun, diperkirakan pada bulan Desember 2022 tiba-tiba komunikasi keduanya terputus lantaran Ahdani ‘menghilang’ dan tidak pernah terdengar kabar beritanya.
Nrh yang sudah terlanjur ‘cinta berat’ dengan pria kenalannya melalui medsos ini akhirnya curhat dengan rekannya bernama El, atas rasa rindunya yang begitu membara terhadap Ahdani.
Mendengar cerita itu, El menawarkan sebuah solusi. Dia mengaku memiliki kenalan seorang paranormal hebat yang mampu mendatangkan Ahdani menemui Nrh. Wanita yang tengah dilanda asmara tersebut ternyata tertarik dengan solusi yang ditawarkan rekannya El.
Sehari setelah menceritakan perasaannya kepada El, tiba-tiba Nrh menerima hubungan Short Massage Service (SMS) dari nomor 085388923422. Si penghubung mengaku sebagai Ahdani.
Melalui SMS tersebut, orang yang mengaku sebagai Ahdani itu mengatakan belum bisa datang ke Nunukan karena tengah mengurus uang depositonya sebesar Rp 550 juta.
“Untuk mengurus uang deposito tersebut, dibutuhkan biaya. Jika urusannya selesai, dia (Ahdani) akan pindah tugas ke Nunukan,” terang Siswati mengutip pesan SMS yang diterima Nrh.
Ditambahkan, jika Nrh bersedia membantu biaya yang dibutuhkan, maka nantinya uang deposito dimaksud akan balik nama menjadi atas nama Nrh. Untuk proses transfernya, Ahdani menyarakan dipercayakan saja kepada El.
Arahan itu diikuti korban dengan beberapa kali memberikan uang kepada El untuk ditransfer kepada Ahdani hingga jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 70 juta.
Berikutnya, El juga mengatakan kepada Nrh, jika menginginkan Ahdani segera datang ke Nunukan dapat dilakukan dengan menggunakan jasa paranormal kenalannya. Untuk mahar atas jasa para normal itu, dibutuhkan biaya sebesar Rp 12 juta. Kembali Nrh menyanggupinya.
Sedangkan untuk proses pemindahan uang deposito sebesar Rp 550 juta seperti yang dijanjikan Ahdani akan menjadi atas nama Nrh, El mengaku punya kenalannya yang bekerja di sebuah bank bernama Hendra yang bisa mengurusnya, dengan biaya yang dibutuhkan untuk prosesnya sebesar Rp 50 juta.
Tidak berhenti sampai disitu, pada kesempatan berikutnya Nrh Kembali dihubungi Ahdani, masih melalui SMS, mengatakan akan mengirim 1 unit mobil Fortuner untuk korban. Dibutuhkan biaya pengiriman sebesar Rp 12,2 juta. Lagi-lagi permintaan tersebut dipenuhi Nrh.
Semua biaya yang dibutuhkan untuk ditransfer kepada Ahdani diserahkan Nrh melalui El.
Namun hingga bulan Desember 2022 lalu, Ahdani tidak kunjung datang ke Nunukan. Begitu pula dengan mobil fortuner dan uang deposito yang dijanjikan, tidak pernah terwujud.
Mulai merasa ada yang tidak beres, Nrh mencari keberadaan El yang mulai sulit ditemui karena terus menghindar. Saat kebetulan bertemu, El malah mengatakan tidak tahu menahu terkait urusan itu karena semua uang yang diminta Ahdani sudah dia transfer. Demikian juga uang yang harus diserahkan kepada karyawan bank yang disebut-sebut bernama Hendra serta paranormal rekannya, dipastikan El sudah dia serahkan.
“Saat korban menanyakan bukti transfer, El berdalih sudah hilang,” beber Siswati yang menyebut total kerugian yang dialami Nrh akibat ulah El mencapai Rp 200 juta
Pada penyidikan Polisi, El akhirnya mengakui segala aksi penipuan yang dia lakukan terhadap rekannya Nrh. Modusnya, pelaku menggunakan 3 nomor handphone yang berbeda dengan masing-masing mengatasnamakan Ahdani, Hendra serta paranormal yang ternyata semuanya fiktif.
Seluruh uang yang diterima dari korban dipergunakan pribadi oleh El. Di antaranya untuk membayar hutang di Sulawesi Selatan sebesar Rp 67 juta, membeli emas sebesar Rp 33,8 juta, membeli kulkas sebesar Rp 2,2 juta serta sebuah kompor seharga Rp 1,5 juta.
“Untuk perhiasan emas yang dibeli El ternyata saat ini sudah dia gadaikan kembali,” kata Siswati.
Sebagai barang bukti tindak kejahatannya, Polisi masih sempat mengamankan uang tunai sebesar Rp 5.375.000, 3 lembar Surat bukti gadai, 1 unit handphone seri Oppo Reno 5, 2 lembar kartu ATM serta selembaran bukti transfer dari tangan El. (DEVY/DIKSIPRO)