InternasionalNunukan

Lagi, 48 Pelajar Repatriasi Dari Malaysia Tiba di Nunukan

NUNUKAN – Program Repatriasi Pendidikan bagi pelajar Indonesia yang ada di negara tetangga Malaysia masih terus bergulir. Selasa (6/9/2022) sebanyak 48 pelajar yang merupakan anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang mengikuti program tersebut telah tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Safawi, selaku tenaga pendamping keberangkatan para pelajar tersebut dari Malaysia ke Indonesia menjelaskan pelajar tersebut berasal dari beberapa Community Learning Center (CLC) yang ada di Tawau-Malaysia. Telah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMP di Sabah, Malaysia.

Seluruh pelajar yang tiba di Nunukan saat itu, menurut Safawi akan disebar ke dua provinsi. Masing-masing ke Provinsi Kalimantan Selatan atau tepatnya di Kota Banjarmasin sebanyak 19 pelajar. Ke Provinsi Kalimantan Utara atau Kabupaten Nunukan sebanyak 29 pelajar.

“Untuk yang di Pulau Nunukan ada dua sekolah yang akan menjadi penerima para pelajar repatriasi tersebut, yakni SMK Negeri 1 Nunukan serta SMA Katholik St. Gabriel Nunukan,” terang Safawi.

Para pelajar tersebut akan tinggal di asrama sekolah selama 3 tahun selama mengikuti pendidikan. Pada sekolah yang tidak memiliki asrama, maka pihak sekolah bersangkutan yang akan mencarikan rumah sewa bagi pelajar tersebut.

Seperti diketahui, para pelajar yang telah lulus mengikuti seleksi program repatriasi pendidikan saat di Malaysia ini akan mendapat Beasiswa Yayasan dan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) atau yang dikenal juga dengan Beasiswa Repatriasi yang diperuntukan bagi pelajar lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan SMA ke Indonesia.

Pada seleksi pelajar yang akan mengikuti program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek RI tersebut, setiap pelajar harus melalui serangkaian tes tertulis dan wawancara.

Ada sebanyak 300 pelajar Repatriasi penerima Beasiswa ADEM yang melanjutkan SMA di Indonesia tahun ini. Masing-masing pelajar tersebut akan mendapatkan uang pendidikan sebesar Rp 2 juta per bulan dari pemerintah.

Selama tiga tahun menempuh masa pendidikan, dana tersebut disalurkan melalui sekolah yang akan digunakan untuk keperluan pembelian seragam sekolah, makan dan minum, kuota internet, biaya sewa rumah bagi sekolah yang tidak punya asrama serta kebutuhan pendidikan lainnya.

Sedangkan para pelajar Repatriasi pendidikan yang menerima bea siswa dari yayasan sebanyak 155 pelajar. Namun Safawi tidak merinci besar anggaran yang diperuntukkan kepada masing-masing pelajar yang diakomodir melalui yayasan ini.

Kepala SMK Negeri 1 Sebatik Barat, Sujud mengatakan, sebelum diberangkatkan ke sekolah tujuan masing-masing, pada 29 pelajar Repatriasi Pendidikan tersebut akan mengikuti pembekalan selama dua hari di sekolah yang dipimpinnya.

“Sebelum diserahkan ke sekolah masing-masing, para siswa akan mengikuti pembekalan di SMK Negeri 1 Sebatik Barat selama dua har berturut-turut,” tuturnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button