NUNUKAN – Benyamin Sampe (59) ayah pengantin wanita pada sebuah acara resepsi perkawinan di Nunukan yang menjadi viral lantaran doi passolo dari tamu undangan amblas digasak pencuri (Sabtu, 9/11/2024) sebelumnya sempat mengungkapkan, nasib apes yang dialami itu, diduga kuat sebelumnya sudah direncanakan oleh pelaku pencurinya.
Kepada media ini, yang mewawancarainya Senin sore (11/11/2024), kepala keluarga yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani sederhana tersebut sempat mebeberkan sejumlah kejanggalan yang belakangan baru diketahui. Yang membuat dirinya meyakini aksi pencurian tersebut sudah terskenario.
Kejanggalan seperti apa yang ditemukan sehingga Benyamin akhirnya menyimpulkan aksi pencurian tersebut memang sudah direncanakan?
Benyamin mengaku sempat mempertanyakan kepada pemilik usaha salon yang mengerjakan dekorasi panggung dan pelaminan terkait pintu kecil pada bagian bawah kotak tempat mengeluarkan doi passolo yang ternyata tidak terkunci dengan menggunakan gembok. Padahal tempat cantolan gembok ada tersedia. Kotak tempat tamu undangan memasukkan doi passolo merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pemilik usaha dekorasi pelaminan yang disewakan
Dicurigai Benyamin, pintu kecil pada kotak yang tidak tertutup dan terkunci dengan gembok itulah menjadi cara bagi sipelaku menarik kantong plastik yang terlebih dahulu sengaja dipasang di dalam kotak.
“Ketika kantong plastik sudah terisi amplop doi passolo, pelaku tinggal menarik tali rafia yang salah satu ujungnya diikat pada kantong plastik yang ditaruh di dalam kotak,” cerita Benyamin.
Belakangan, setelah aksi pencurian terjadi, Benyamin juga baru menyadari bahwa posisi keberadaan kotak doi passolo tersebut diletakkan sedikit lebih jauh menjorok ke belakang dari jajaran kursi pelaminan.
“Saya sering menghadiri acara perkawinan dan melihat, mana ada tempat doi passolo ditaruh lebih kebelakang dari jajaran kursi pelaminan,” kata Benyamin lagi.
Kejanggalan lain, lanjut dia, selain untaian tali rafia yang digunakan pelaku terkesan dibuat terlindung oleh hiasan dekorasi sehingga tidak mudah terlihat, salah satu bagian sambungan kain yang jadi latar belakang dekorasi tidak ditutup rapat. Sedangakan bagian lainnya tertutup rapat menggunakan staples.
“Pada bagian kain yang tidak tertutup rapat tadi itulah kami temukan muara ujung tali rafia yang digunakan untuk menarik kantong plastik yang sudah berisi doi passolo,” terang Benyamin.
Kendati kejanggalan demi kejanggalan yang akhirnya diketahui dianggap sudah terlambat. Namun fakta-fakta yang dia temukan dan dibeberkan ini, sedikit atau banyak diharapkan dapat membantu pihak kepolisian dalam mengusut kasus tersebut.
Informasi terakhir diperoleh media ini dari Kapolsek Kota Nunukan, Ipda Disco Barasa, Rabu (13/11/2024) sekitar Pk. 17.30 Wita, memastikan belum ditemukan siapa pelakunya.
“Belum. Dua hari terakhir anggota saya masih melakukan lidik. Akan diinformasikan kalau sudah ditemukan,” tegas Barasa. (ADHE/DIKSIPRO)