NunukanPendidikan

FKPAI Nunukan Gelar Ngaji Jurnalistik

Eko Nani : “Para penyuluh agama perlu dibekali kemampuan jurnalistik”

NUNUKAN – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nunukan, Ibrahim T, S.Pd menginginkan agar Penyuluh Agama Islam (PAI) di Kabupaten Nunukan melakukan inovasi-inovasi dalam melaksanakan tugasnya.

Inovasi yang diinginkan, bagaimana penyuluhan yang dilaksanakan dapat ‘menyentuh’ ranah generasi muda dalam menyampaikan informasi-informasi agama ke ranah publik.

“Penyuluh Agama harus jeli melihat peluang terbuka dalam menyampaikan pesan agama pada generasi milenial melalui cara-cara yang dekat dengan dunia mereka dan kegemarannya,” kata Ibrahim.

Salah satu cara, lanjutnya, adalah memanfaatkan media sosial yang memang mempunyai keunggulan dan daya tarik tersendiri paling sering digunakan masyarakat termasuk di dalamnya kalangan remaja.

Bak gayung bersambut, keinginan tersebut ternyata selaras dengan ide Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Nunukan yang memastikan program FKPAI Kecamatan Nunukan yang juga harus berbasis kemajuan teknologi informasi.

Menurut Ketua FKPAI Kecamatan Nunukan, Eko Nani, dalam melaporkan hasil penyuluhan ke tengah masyarakat, PAI di antaranya memanfaatkan media sosial.

Namun penyampaian yang dilakukan tentunya membutuhkan kemampuan jurnalistik yang baik. Agar laporannya menjadi menarik, mudah dipahami dan tepat sasaran.

“Agar dapat berinteraksi secara baik di media sosial, para penyuluh harus dibekali kemampuan atau ilmu jurnalistik,” kata Eko Nani.

Ide FKPAI itu selanjutnya diwujudkan dengan menggelar pelatihan jurnalistik, Rabu (29/12/2021) kepada para Penyuluh Agama Islam melalui paket kegiatan yang diberi titel Ngaji Jurnalistik dengan menghadirkan Adharsyah selaku Pemimpin Redakasi (Pemred) media diksipro.com sebagai mentor.

Memberi alasan dipilihnya kata Ngaji Jurnalistik yang digagas Divisi Humas FKPAI ini, menurut Eko Nani, selain lebih mendekatkan pada suasana religi, kata Ngaji memiliki pengertian luas. Di antaranya, mengkaji, memahami dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.

“Dan ini merupakan suatu hal yang baru di kalangan penyuluh agama Islam di Nunukan,” tegasnya.

Diikuti 35 peserta, kegiatan Ngaji Jurnalistik yang diselenggarakan di Aula KUA Nunukan Jl Antasari RT 08 Kelurahan Nunukan Timur, Nunukan ini melibatkan 22 peserta. Masing-masing dari FKPAI Kecamatan Nunukan, 4 FKPAI Kecamatan Nunukan Selatan dan 9 peserta lainnya berasal dari Sebatik, Raudhatul Athfal Rahma dan Persatuan Mahasiswa Pencinta Baca Tulis (Permata).

“Antusias peserta ternyata sangat tinggi. Jumlah yang ikut bahkan jauh melampaui dari yang perkirakan panitia. Semuanya terlihat bersemangat mengikuti kegiatan ini,” pungkas Eko Nani.

Selaku Ketua Panitia Pelaksana, Ustadz Aspuri mengapresiasi inisitif FKPAI mengambil langkah pembekalan kepada para Penyuluh Agama Islam di Nunukan dalam memahami pengetahuan jurnalistik.

Menurut dia, sebagian kalangan milenial terkesan ‘alergi’ dengan kata penyuluhan. Apalagi jika disampaikan dengan cara-cara yang kurang menarik.

“Pendekatan melalui media sosial berbekal kemampuan jurnalistik yang baik bisa jadi efektif untuk masuk ke dalam lingkungan mereka dalam menyampaikan pesan agama,” ujarnya.

Ditambahkan, pada perkembangan belakangan ini tidak sedikit remaja yang kurang betah mendengarkan nasihat atau petuah tapi tahan berjam-jam berlanglang buana di media sosial. (PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button