Nunukan

Empat Hari Terakhir, 15 Pasien Covid di Nunukan Meninggal Dunia

Jumlah Kasus Positif Mencapai 3.912 Orang

NUNUKAN – Data kasus Covid-19 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terus meningkat tajam. Dari rilis yang diterbitkan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan pada tanggal 4 Agustus 2021, jumlah kematian pasien Covid empat hari terakhir sebanyak 15 orang.

Sedangkan peningkatan jumlah pasien positif pada 24 jam terakhir, bertambah drastis sebanyak 159 orang. Dengan data terbaru penambahan kasus positf Covid tersebut, maka total jumlah yang konfirmasi positif di Kabupaten Nunukan hingga saat ini sudah menembus angka 3.912 kasus.

“Terjadi penambahan kasus positif sebanyak 159 orang dua hari terakhir. Sedangkan yang meninggal dunia karena gagal nafas akibat Covid selama bulan Agustus 2021 sebanyak 15 orang,” terang Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono.

Usia pasien pada angka kematian tersebut berkisar antara 40 tahun hingga 66 tahun. Kecuali 1 orang diantaranya yang berusia 29 tahun.

Disebutkan, umumnya kasus kematian terjadi disebabkan gagal sirkulasi dan komorbid tipe 2 gagal ginjal akut. Dari 9 pasien meninggal dunia empat hari terakhir, 6 orang diantaranya sempat menjalani perawatan dan penanganan medis di RSUD Nunukan. Sedangkan 3 orang yang meninggal lainnya adalah pasien yang menjalani isolasi mandiri,” terangnya.

Proses pemakaman seluruh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia ini dilakukan mengikuti standar protokol kesehatan di lokasi pemakaman milik pemerintah daerah Jalan Ujang Dewa, Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan.

Terjadinya peningkatan kasus kematian pada pasien terkonfirmasi positif Covid beberapa hari belakangan ini, membuat Satgas Covid-19 Nunukan akan memperketat pengawasan mereka terhadap para pelaku Isolasi Mandiri. Alasannya, sebagian pasien pelaku Isoman yang ada, kebanyakan mereka yang menolak untuk dilakukan perawatan di RSUD Nunukan.

“Tidak sedikit pasien Covid yang kondisi kesehatannya semakin memburuk tapi tetap menolak untuk dilakukan perawatan di Rumah Sakit,” kata Aris. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap ancaman bahaya Virus Corona, angka kematian yang terjadi di daerah ini juga diakibatkan ganasnya serangan virus varian baru yang disebut Varian Delta yang memiliki kemampuan kecepatan membuat pasien mengalami sesak nafas dan akhirnya meninggal dunia. (BIAZ/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button