Nunukan

Dugaan Penyebab Kebakaran di Sebatik, Korsleting Listrik

NUNUKAN – Dugaan sementara penyebab kebakaran yang terjadi di Sebatik, Kamis (27/4/2023),  menghanguskan 6 rumah penduduk di kawasan pesisir Jembatan Pancang, Jl. H. Beddu Rahim RT 02 Desa Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, akibat korsleting listrik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Nunukan, Rachmaji Sukirno, sehari setalah musibah itu terjadi atau tepatnya, Jum’at (28/4/2023).

Sebanyak 6 rumah warga yang luluh lantak akibat amukan si jago merah sekitar Pk. 15.55 Wita tersebut masing-masing milik Ramli, H Pire, Hj Nati, H Abdullah, H Dalle dan H Andu.

“Informasi yang kami terima, kepulan asap disertai percikan api pertama kali terlihat dari plafon rumah milik H Abdullah,” terang Rachmaji Sukirno.

Pemilik rumah sebenarnya sempat berusaha memadamkan api menggunakan semprotan tabung apar. Namun api terlalu cepat membesar melalap bangunan rumah yang terbuat dari kayu tersebut. Kobaran api juga semakin tidak terkendali karena hembusan angin yang cukup kencang hingga merambah beberapa rumah terdekat lainnya yang jaraknya memang cukup berdekatan.

Upaya pemadaman yang dilakukan DPKP dengan menurunkan 4 unit kendaraan pemadam kebakaran, 1 unit mobil Rescue ditambah 35 personil gabungan dari Kecamatan Sebatik Utara dan Kecamatan Sebatik Timur baru berhasil setelah lebih kurang 1,5 jam kemudian.

Kendala yang dihadapi petuga di lapangan, selain akses jalan menuju titik lokasi kebakaran sangat terbatas juga kesulitan pasokan air karena pada saat musibah itu terjadi kondisi air laut dalam keadaan surut,” kata Rachmaji.

Selain dari DPKP, upaya untuk menjinakkan api juga adanya bantuan dari warga yang menurunkan 1 unit truk tangki pengangkut air serta 4 unit kendaraan pick up dari beberapa pemilik usaha penjualan air yang membantu  suplai kebutuhan air kepada DPKP yang dibutuhaknn untuk memadamkan api.

Dipastikan, dari musibah kebakaran yang menghanguskan 6 rumah penduduk warga setempat itu tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian material, menurut  Rachmaji masih dalam perhitungan. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button