InternasionalNunukan

Dua Anak PMI Dideportasi Tanpa Orang Tua

Ayahnya Meninggal Dalam Tahanan di Tawau

NUNUKAN – Diantara 193 PMI dideportan yang tiba di Nunukan Kamis 21 Oktober 2021 lalu, terdapat dua bocah laki-laki bernama  Muhammad Khairil (8) serta adiknya Muhammad Hasril (6) yang tidak bersama orang tua maupun anggota keluarga lainnya.

Ayah mereka meninggal dunia pada tanggal 25 September 2021 lalu saat mereka berada di tempat penahanan sementara di Tawau, Malaysia sebelum dupulangkan ke Indonesia. Sedangkan ibunya diketahui sebelumnya telah berpisah dari ayahnya.

Karenanya, saat operasi penertiban Pendatang Tanpa Ijin (PTI) oleh pihak keamanan Pemerintah Malaysia, hanya mereka bertiga yang terjaring. Keberadaan ibunya tidak diketahui.

 “Sementara menunggu dideportasi ke Indonesia, bapak kedua anak itu meninggal dunia dalam penahanan sementara di Tawau. Sedangkan ibunya tidak diketahui keberadaannya karena sudah lama berpisah dengan bapaknya,” terang Arbain, Kepala Seksi Perlindungan dan Penempatan UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

Penjelasan bahwa kedua orang tua mereka sebelumnya telah berpisah, lanjut Arbain, diperoleh dari pengakuan Muhammad Khairil setelah mereka tiba di Nunukan.

Di Nunukan, Khairil dan Hasril tidak digabung bersama rombongan PMI lainnya yang ditampung sementara di Komplek Rusunawa di Sedadap.

Agar keduanya mendapatkan perlindungan yang layak, BP2PMI menyerahkannya kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Nunukan.

Selanjutnya, oleh DP3AP2KB Nunukan kedua anak yang lahir di Malaysia dan belum pernanah mengenyam pendidikan di sekolah ini dititipkan di Panti Asuhan Ruhama Aisyah, Jl. Pangeran Antasari Kecamatan Nunukan Selatan.

Diterangkan Arbain, saat ini BP2MI Nunukan melakukan upaya mencari informasi keberadaan pihak keluarganya di Bulukumba, Sulawesi Selatan guna persiapan memulangkan kepada pihak keluarga di tempat asal orang tuanya.

“Kalau ditemukan keluarganya ada disana, BP2MI akan berkoordinasi dengan BP2MI Pare Pare atau Makassar untuk selanjutnya diserahkan ke BP2MI Bulukumba,” terang Arbain.(DEVY-BIAZ/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button