NunukanParlementaria

DPRD Nunukan Berhasil Kawal Aspirasi Penambahan Jadwal Penyeberangan Ferry Nunukan-Sebatik

Tujuh Kali Dalam Seminggu, Diperkirakan Mulai Tahun 2025

NUNUKAN – Lagi, satu aspirasi yang disampaikan masyarakat di daerah ini berhasil diperjuangkan oleh DPRD Nunukan. Aspirasi tersebut, keinginan agar jadwal penyeberangan kapal Ferry antara Pulau Nunukan dengan Pulau Sebatik berlangsung setip hari atau 7 kali dalam 1 minggu.

Sebelumnya, layanan pelayaran penyeberangan kapal ferry antara kedua pulau di wilayah Kabupaten Nunukan ini hanya empat kali dalam sepekan. Hal itu dirasa kurang, mengingat kebutuhan masyarakat pengguna jasa transportasi tersebut sangat tinggi

Adalah anggot DPRD Nunukan, Andre Pratama yang memastikan bahwa bertambahnya jadwal penyeberangan kafal ferry Nunukan-Sebatik pergi pulang (PP) tersebut setelah mendapat persetujuan Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Paliwang.

Gubernur setuju mengabulkan aspirasi masyarakat di Kabupaten Nunukan, khususnya para petani dan pengusaha rumput laut yang ada dengan menerbitkan Surat Keputusn (SK) Nomor 188.44/K.286/2024 Tentang Perlintasan Angkutan Sungai dan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota

”Alhamdulillah, setelah diperjuangkan dan dikawal oleh DPRD Nunukan dengan cara menyurat kepada Gubernur Kalimantan Utara, melalui Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, keinginan masyarakat tersebut akhirnya terpenuhi,” ujar Andre.Rabu (4/9/2024)

Menurut Politisi dari Parta Bulan Bintang Nunukan ini, realisasi layanan penyeberangan kapal ferry setiap hari antara Pulau Sebatik dengan Pulau Nunukan tersebut diperkirakan sudah dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, Diasumsikan memasuki awal tahun 2025 nanti.

Merinci kronologis terpenuhinya harapan bertambahnya jadwal kapal ferry Nunukan-Sebatik tersebut, menurut Andre berawal dari penyampian aspirasi masyarakat dari Pulau Sebatik, khususnya para petani dan pengusaha rumput laut di wilayah paling berbatasan dengan negara tetangga Malaysia tersebut, terkait hambatan transportasi yang kerap dialami setiap akan mengirim rumput laut ke Nunukan.

Kapal angkutan yang akan membawa produksi hasil pertanian rumput laut dari wilayah Kabupten Nunukan ke beberapa tempat di luar Pulau Kalimantan, kata Andre, bersandarnya di Pelabuhan Tunon Taka, di Pulau Nunukan.

Otomatis petani dan pengusaha di Pulau Sebatik membutuhkan sarana transportasi angkutan air untuk menyeberangkan rumput laut mereka ke Pulau Nunukan karena akan loading ke kapal angkutan luar pulau yang menunggu di Pelabuhan Tunon Taka. Sarana transportasi yang efektif dan lebih ekonomis digunakan adalah kapal ferry. Namun dengan pelayaran yang terjadwal antara Sebatik-Nunukaan hanya 4 kali dalam seminggu. Dirasaa saangat kurang.

“Jadwal layanan pelayaran kapal Ferry yang sudah ada belum memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat. Mereka bermohon melalui lembaga DPRD Nunukan menyuarakan aspirasi tersebut kepada pihak berkompeten, dalam hal ini adalah pejabat Gubernur Kalimantan Utara.

“Mempertimbangkan dampak positif yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan sektor ekonomi di tengah masyarakat, tidak hanya di Sebatik namun juga di Nunukan, kami di lembaga wakil rakyat berusaha maksimal menjadikannya berhasil. Kami segera menyurati Dinas Perhubungaan Kaltara yang langsung ditindaklanjuti dengan meneruskannya kepada pak Gubernur,” tegas Andre.

Kenapa sehingga realisasi jadwal penyeberangan kapal ferry terbaru itu harus menunggu hingga tahun 2025 mendatang. Legislator yang dikenal cukup vokal ini, memastikan bahwa penambahan jadwal penyeberangan yang dilakukan tentunya berkonsekwensi pada peningkatan beban kerja serta kebutuhan penambahan awak di lapangan. Dan semua itu memerlukan proses dalam upaya meminimalisir permasalahan yang akan dihadapi di lapangan.

“Termasuk keperluan pembenahan pada dermaga penyeberangan Liang Bunyu di Pulau Sebatik dan dermaga penyeberangan Sei Jepun di Pulau Nunukan,” terang Andre. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button