NUNUKAN – Diduga kuat tengah mengalami depresi berat, seorang pria asal Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat, bernama Diman (31) pada Kamis (7/11/2024) memilih mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri.
Pagi buta hari itu, sekitar Pk 05.00 Wita, warga seputaran Jl Pangklan Pos Angkatan Laut (Posal) RT 11 Kelurahan Nunukan Timur dibuat heboh setelah salah seorang penduduk setempat, bernama Jaleha berteriak histeris, lantaran terlihat sosok tubuh pria tidak bergerak, tergantung tali pada sebatang pohon.
Teriakan Perempuan itu segera saja mengundang kerumunan orang banyak yang datang guna ingin tahu hal terjadi. Atas pemberitahuan Jaleha, warga ditunjukkan pada sosok pria tergantung tali yang salah satu ujungnya menjerat bagin leher, sedangkan bagian ujung lainnya terikat pada cabang sebatang pohon di lokasi kejadian itu.
Belakangan terungkap, pria yang saat ditemukan mengenakan baju kaos berkerah warna merah serta celana jeans warna biru yang telah menutup usianya dengan cara mengenaskan itu adalah calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) illegal yang gagal memasuki negara Malaysia secara non prosedural setelah terjaring melalui sebuah operasi pencegahan yang dilancarkan aparat kepolisian.
Informasi tersebut dipastikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Nunukan, AKBP F. Jaya Ginting.
Dikatakan, Diman merupakan satu diantara 12 orang yang berhasil diamankan aparat kepolisian jajaran Polda Kaltara pada Ahad (3/11/2024) karena didapati akan meninggalkan Nunukan untuk menyeberang memasuki wilayah Malaysia tanpa dilengkapi dokumen resmi.
“Selanjutnya, oleh pihak kepolisian, seluruh calon PMI illegal tersebut diserahkan kepada kami (UPT BP2MI) untuk dilakukan proses rencana pemulangannya ke daerah asal masing-masing,” terang Ginting.
Malam pertama dalam pengawasan UPT BP2MI Kalimantan Utara di Nunukan, lanjut Ginting, salah seorang diantara calon PMI illegal yang diamankan pada Silter UPT BP2MI, diketahui bernama Diman sempat mengeluhkan ketidak nyamanan fasilitas tempat mereka diinapkan.
Dugaan bahwa Diman tengah mengalami depresi berat, masih seperti dikatakan Ginting, setelah pria tersebut sempat kabur dari tempat dia dan kawan-kawannya diamankan di Silter UPT BP2MI. Kemudian menuju Kantor Polsek Kota.
“Kepada anggota kepolisian yang ditemui di Polsekta, dia justru minta ditembak,” terang Ginting.
Setelah berhasil dibujuk Diman akhirnya mau kembali ke tempat dia diamankan sebelumnya. Namun perilaku aneh yang ditunjukkan, diduga karena depresi berat yang dialami, tidak berhenti sampai disitu saja.
Dia juga sempat mencoba mengahabisi hidupnya dengan cara berdiri di tengah badan jalan raya agar tertabrak oleh jenis kendaraan berat. Namun tindakannya masih bisa dicegah dan dilakukan pengawasan ekstra terhadapnya. Hingga akhirnya kembali berhasil kabur dari tempat penampungn pada Rabu malam (6/11/2024).
Malam itu juga, kata Ginting, pencarian dilakukan dengan menyebarkan sejumlah personil ke beberap titik yang diperkirakan dijadikan tempat pelariannya. Namun tidak membuahkan hasil.
“Hingga keesokan harinya, Kamis (7/11/2024), sekitar Pk. 06.00 Wita kami beroleh kabar ada orang ditemukan gantung diri. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, benar pelaku bunuh diri yang ditemukan warga tersebut adalah orang yang kami cari,” Ujar Ginting.
Dia juga memastikan, berdasar hasil visum oleh tim medis terhadap korban, menyatakan tidak ada ditemukan unsur perbuatan kekerasan atau penganiayaan dari orang lain yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.