Ancaman Potensi Bencana di Kabupaten Nunukan
Di Sembakung Air Naik 3 Meter di atas Normal

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan memiliki Potensi bencana yang cukup besar. Begitu dikatakan Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Amin, SH.
Menurut dia, ada 7 potensi bencana di Kabupaten Nunukan. Namun 4 peluang terbesar diantaranya, Banjir, Abrasi, Angin Puting Beliung serta Kebakaran Hutan atau lahan.
Untuk bencana banjir, wilayah-wilayah yang rawan meliputi Kecamatan Sembakung, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung Atulai serta Wilayah Krayan dan Nunukan. Sedang potensi Abrasi, potensi berada wilayah Sebatik dan beberapa tempat di wilayah tiga.
“Sedangkan potensi Angin Puting Beliung, merata di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan. Itu disebabkan Nunukan merupakan daerah kepulauan,” ungkap Muhammad Amin, Jumat (24/12/2021) lalu.
Dalam waktu tiga hari terakhir BPBD Nunukan mendapat 3 laporan terjadi kenaikan air setinggi 3 meter dari batas normal di Kecamatan Sembakung. Namun kenaikan air setinggi itu memang belum masuk ke dalam kawasan perkampungan.
“Jika air naik sampai empat meter, dipastikan akan masuk hingga ke perkampungan. Tapi kabarnya saat ini air sudah mulai turun seiring turunnya intensitas curah hujan,” jelasnya.
Potensi terjadi banjir di Ibu Kota Nunukan mengancam Jl. TVRI serta kawasan pertigaan dekat Bandara Nunukan. Hal ini terjadi lebih disebabkan selokan dan parit di kedua tempat tersebut kurang besar. Diperparah dengan tumpukan sampah yang menutupi pada beberapa bagian parit atau selokan, menghambat jalan keluarnya air.
Bersama mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Muhammad Amin, beberapa kali telah dilakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait. Diantaranya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan.
“Dari laporan yang ada, saluran pembuangan masih kecil. Ditambah lagi adanya jaringan pipa air milik PDAM serta jaringan kabel bawah tanah milik PLN yang perlu dirapikan,” tegasnya.
Mestinya, lanjut dia, harus ada sinergitas pekerjaan yang dilaksanakan anatar DPU, PDAM dan PLN agar kedepannya tidak terjadi carut marut pekerjaan yang menimbulkan masalah dan berdampak merugikan orang banyak.
“Sudah saluran paritnya kecil, jaringan-jaringan pipa maupun kabel bawah tanah juga membendung sampah dan terjadi penyumbatan. Saat hujan deras air akan meluap hingga menggenang jalan. (DEVY/DIKSIPRO)