EkoBizNunukanSeni & Hiburan

Batik Tulis Karya WBP Lapas Nunukan Tembus Pasar Nasional

NUNUKAN – Diam-diam, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan ternyata memiliki produk karya seni terkait konveksi yang cukup membanggakan yakni, Batik Tulis.  

Membanggakan, lantaran pasar jenis batik yang proses pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan tangan tersebut sudah berhasil menembus pasar hingga ke tingkat nasional.

Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa, tembusnya pasar batik tulis produksi mereka hingga di tingkat nasional, setelah Kementerian  Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada bulan Maret 2023 lalu melkukan pemesanan 217 potong kain batik tulis hasil kerajinan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Nunukan.

“Pesanan kain batik tulis dari kami itu digunakan untuk busana batik seragam di Kemenkumham dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan Tahun 2023,” terang Wayan.

Menceritakan kronologis sehingga Kemenkumham menjatuhkan pilihan pada kain batik tulis yang dibuat oleh tangan-tangan terampil warga binaan mereka tersebut, mendampingi Wayan Nurasta Wibawa, Teknisi Hasil Kerja pada Lapas kelas IIB Nunukan, Muhammad Arfin, mengatakan berawal saat Kemenkumham mencari batik tulis hasil karya kerajinan WBP di lingkungan Lapas yang akan digunakan sebagai seragam pada puncak acara Hari Pemsyarakatan pada tanggal 27 April 2023 lalu.

“Saat itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kaltim masih dijabat pak Jumadi. Beliau yang memberikan referensi batik tulis karya warga binaan Lapas kelas IIB Nunukan kepada Kemenkumham,” kata Muhammad Arfin.

Sedangkan untuk pasaran lokal, batik tulis karya WBP di Lapas Kelas IIB Nunukan ini, menurut Muhammad, juga diminati banyak pihak. Tidak hanya dari beberapa kelembagaan tapi layanan pesanan perorangan juga telah mereka dapatkan.

Menyebutkan beberapa instansi yang sudah menggunakan produksi batik tulis mereka di daerah ini, diantaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kaltara di Nunukan.

“Bahkan saat ini kami Tengah mengerjakan pesanan seragam batik tulis dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Nunukan,” terang Muhammad Arfin lagi.

Terkait langkah-langkah yang dilakukan sebagai upaya memperkenalkan produk batik tulis karya warga binaan mereka tersebut, menurut petugas Teknisi Hasil Kerja pada Lapas kelas IIB Nunukan ini, awalnya dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pameran atau menitipkan produk karya mereka ke sejumlah butik yang ada di daerah ini.

Namun belakangan promosi tersebut juga terbantu dengan kabar yang tersebar luas disampaikan melalui mulut ke mulut para konsumen yang merasa puas menggunakan karya batik tulis yang mereka hasilkan.

“Ada beberapa organisasi maupun perorangan, melakukan pemesanan kain batik tulis dari kami yang dijadikan sebagai souvenir kepada tamu mereka yang datang berkunjung ke Nunukan,” pungkas Muhammad Arfin. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button