Nunukan

Balita 1,6 Tahun Penderita Hidrocefalus, Butuh Bantuan

NUNUKAN – Aisyah, balita berusia 1,6 tahun dari Desa Tabur Lestari, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan saat ini tengah terbaring lemah dalam perawatan di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.

Sejak berusia 1 bulan dia telah didiagnosa menderita Hidocefalus dengan kondisi kepala yang terus membesar. Dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk tindakan penanganan medis atas penyakit yang dideritanya.

Namun menurut ibundanya, Ernawati (20), dia bersama suaminya tidak memiliki biaya untuk mengatasi penyakit yang diderita Aisyah melalui operasi.

Ernawati menuturkan, putrinya tersebut dilahirkan prematur di RSUD Nunukan dalam usia kandungan masih 7 bulan. Kendati demikian Ibunda memastikan kondisi tubuh Aisyah saat itu tergolong normal dengan berat badan 2,4 kilogram.

“Setelah satu minggu dalam inkubator di Rumah Sakit kami membawanya pulang ke rumah di Sei Menggaris. Tapi memasuki usia 1 bulan kami melihat pertumbuhan kepala membesar tidak normal,” terang Ernawati.

Disertai demam dengan suhu badan yang tinggi dan mengalami sesak nafas, oleh orang tuanya, saat itu Aisyah dibawa berobat ke Puskesmas di Sei Menggaris.

Penanganan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas ketika itu hanya melakukan penimbangan berat badan. Lantaran, dokter yang menangani tidak berani memberikan obat karena khawatir menimbulkan efek lain yang bisa membuat kondisi bayi malang tersebut bertambah buruk.

“Oleh pihak Puskesmas, kami disarankan untuk membawa Aisyah berobat ke RSUD Tarakan. Tapi kami tidak punya biaya untuk keperluan tersebut,” kata Ernawati yang mengaku hanya bisa menurunkan panas dengan cara dikompres setiap Aisyah mengalami demam.

Dari waktu ke waktu kondisi kepala Aisyah semakin membesar dan sering menangis. Ditemani tetangga, Ernawati akhirnya membawa Aisyah untuk dirawat di RSUD Nunukan.

“Menurut Dokter, banyaknya cairan di kepala dan paru-paru yang membuat dia (Aisyah) sering sesak nafas. Saya khawatir kalau dia sampai kejang-kejang,” terangnya lagi.

Jika operasi menjadi cara untuk menyembuhkan putrinya, Ernawati mengaku siap untuk membawanya ke RSUD Tarakan walau dengan susah payah untuk mengupayakan biayanya.

“Kami masih menunggu kepastian dari dokter di RSUD Nunukan, kapan Aisyah bisa kami bawa ke Tarakan,” lanjutnya.

Sejak berada di RSUD Nunukan, menurut Ernawati banyak simpatisan dan donatur yang peduli datang menjenguk. Dirinya merasa bersyukur dan menyampaikan rasa terima kasih pada mereka yang telah datang memberikan semangat serta bantuan uang tunai untuk perawatan Aisyah.

Termasuk donatur yang memberikan bantuan dana melalui transfer rekening bank yang dibuka atas prakarsa dan inisiatif dari Dinas Sosial Kabupaten Nunukan.

Selain perorangan juga ada beberapa komunitas yang sudah datang menjenguk Aisyah yang tergolek lemah di tempat tidur kamar ruang Cempaka RSUD Nunukan.

“Tadi utusan dari Bupati juga sudah datang menjenguk dan memberikan bantuan,” kata Ernawati. (INNa/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button