Area Peti Kemas Pelabuhan Tunon Taka Disebut Kubangan Lumpur

NUNUKAN – Kondisi area peti kemas di Pelabuhan Internasional Tunon Taka saat ini dikeluhkan. Salah satu, seperti disampaikan Ketua Asosiasi Rumput Laut Kabupaten Nunukan Kamaruddin yang menyebutnya lebih sebagai kubangan lumpur.
Menurut Kamaruddin, akses jalan masuk menuju container peti kemas yang rusak parah, membuat pengemudi truk angkutan barang harus cermat dan berhati-hati saat melintasi jalan tersebut karena disana sini terdapat banyak lubang menganga.
Kondisi tersebut akan semakin parah jika hujan turun dan terjadi kubangan lumpur yang menyulitkan truk angkutan barang mendekati area peti kemas.
“Memang sudah dua kali jalan itu diperbaiki, tapi karena perbaikan yang dilakukan apa adanya, maka rusak lagi setelah hujan turun. Akibatnya, aktivitas bongkar muat di dalam area tersebut jadi terganggu” kata Kamaruddin, Jumat, 22/7/2022.
Truk angkutan rumput laut misalnya, kata Kamaruddin, saat akan loading ke container, pengemudinya harus pintar-pintas cari posisi truk yang dikemudikan, karena jalan yang dilewati berlubang-lubang dan berlumpur beberapa saat setelah turun hujan.
Dengan kondisi area bongkar muat barang seperti itu, lanjut dia, pengusaha rumput laut merasa dirugikan karena terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk ongkos buruh yang mengangkut rumput laut dari truk angkutan menuju peti kemas.
“Kalau sudah menjadi kubangan lumpur, pengemudi truk tidak bisa melihat dan memilih mana jalan yang aman bisa dilalui dan mana yang berlubang. Akibatnya truk tidak bisa mendekati container, terpaksa menggunakan tenaga buruh angkut. Untuk itu, mereka tentunya mengeluarkan biaya tambahan,” tegas Kamaruddin.
Ditambah lagi dengan resiko, saat buruh angkut memikul rumput laut melewati jalan berlumpur, lantai kontainer menjadi basah. Berakibat pada rusaknya rumput laut yang akan dikirim. Dalam setiap aktivitasnya, jumlah kendaraan angkutan rumput laut yang loading ke area container ada 25 truk.
Belum termasuk truk angkutan logistik lainnya. Semua merasa terganggu dengan kondisi jalan rusak dimaksud. Dikonfirmasi , General Manager PT Pelindo (Persero) Regional IV Cabang Nunukan, Nasib Sihombing, tidak membantah kondisi jalan di area depo Pelindo yang rusak dan dikeluhkan tersebut.
Jika hingga saat ini belum dilakukan perbaikan permanen pada jalan tersebut,, menurut Nasib, karena masih menunggu dimulainya proses lelang pekerjaan perbaikan jalan masuk menuju area container itu.
“Terkait kondisi di lapangan saat ini, masih dilakukan proses lelang pekerjaan di Kantor Regional Makassar. Anggarannya multi years. Semoga tahun ini perbaikannya bisa terselesaikan,” ungkap Nasib Sihombing melalui pesan singkat kepada media ini.
Atas nama manajemen PT. Pelindo, dirinya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pada fasilitas dimaksud. Ditambahkan, sebelumnya mereka juga masih fokus pada perbaikan akses jalan masuk Pelabuhan Tunon Taka yang saat ini sudah terselesaikan.
Nasib juga memberikan klarifikasinya terkait penyesuaian tarif layanan jasa barang pada Pelabuhan Tunon Taka yang sebelumnya sempat diwacanakan akan diterapkan terhitung sejak 1 Januari 2022, namun hingga saat ini belum diberlakukan. Artinya layanan jasa barang di Pelabuhan tersebut masih sama seperti sebelum wacana itu dimunculkan. (DEVY/DIKSIPRO)