NunukanSeni & Hiburan

Sempat Pro Kontra dan Terbentur Izin, NFW Akhir Terselenggara

‘Rekomendasi Kunci’ Diperoleh 13 Jam sebelum Run Way

NUNUKAN – Setelah sebelumnya sempat mendapat respon pro kontra dari masyarakat serta tebentur masalah perijinan, Nunukan Fashion Week akhirnya berhasil diselenggarakan pada Ahad, 14 Agustus 2022.

Tercatat sebanyak 28 warga Nunukan ambil bagian ikut tampil meramaikan kegiatan yang digagas Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan tersebut.

Antusias penonton juga cukup ramai memadati tempat acara yang dihelat di penyeberangan jalan raya tepat di depan lokasi Tugu Dwikora, kawasan lun-Alun Kota Nunukan ini.

Kegiatan yang sempat beberapa kali tertunda lantaran belum mendapat ijin dari pihak Kepolisian ini baru bisa dipastikan terlaksana sekitar 13 jam sebelum Run Way. Menyusul ‘restu kunci’ diperoleh panitia penyelenggara dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nunukan pada Sabtu (13/8/2022) sekitar Pk. 18.00 Wita, sebelum akhirnya Polres Nunukan menerbitkan ijin kegiatan.

Menurut Ketua panitia penyelenggara, Kabid Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar), Rina Dwi Juliati, hingga Sabtu sore, mereka belum menentukan bisa atau tidak NFW dilaksanakan pada pagi Ahad (14/8/2022).

“Setelah mendapat rekomendasi persetujuan dari MUI, kami baru bisa memastikan acara ini bisa diselenggarakan,” terang Rina.

Untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait kepastian NFW bisa diselenggarakan dalam waktu yang begitu sempit, masih seperti dikatakan Rina, pihak panitia hanya sempat memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasinya.

“Tidak sedikit masyarakat Nunukan, baik yang sekedar menonton maupun yang bermaksud berpartisipasi aktif ingin mengetahui kepastian penyelenggraannya. Kami hanya sempat menyebarkan informasinya melalui media sosial,” kata Rina lagi.

Kendati terlaksanakan secara dadakan, namun kegiatan yang melibatkan  dua pemandu acara, Erik Nuba dan Hariyanti ini berhasil menarik perhatian masyarakat yang datang memadati tempat acara digelar.

Memberikan pendapatnya, salah seorang diantara penonton,  Mukmin, warga Jl. Tanjung RT. 12 Kelurahan Nunukan Barat, sangat positif menilai keberadaan NFW ini. Setidaknya sebagai sarana hiburan untuk masyarakat. 

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani rumput laut ini mengatakan, sebelumnya dia mengaku tidak paham apa yang dimaksud dengan Nunukan Fashion Week. Namun karena isu pro kontra di tengah masyarakat serta ramai dibicarakan di media sosial dia akhirnya dia merasa ‘terpancing’ untuk memastikannya.

“Saya lihat bagus dan positif saja acara ini. Masyarakat terhibur setelah sekitar dua tahun sepi dari kegiatan akibat Covid. Tidak ada juga masalah seperti yang diributkan itu,” kata Mukmin.

Warga lainnya, Hj. Yuli, yang mengaku hanya sebagai seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) biasa, beralamat di Pertigaan Jl. Pelabuhan RT.13 ini juga memberikan pendapat positifnya.

“Saya rasa cukup bagus. Nunukan ada kemajuan. Acara ini memberi kesempatan untuk warga Nunukan yang ingin berkreasi sekaligus berprestasi. Menurut saya, tidak masalah kalau acara seperti ini bisa terus diadakan,” kata Hj Yuli.

Bersama beberapa rekan dan tetangganya, Hj. Yuli mengaku sengaja datang ke kawasan Alun-Alun Kota Nunukan, arena tempat NFW digelar, untuk menyaksikan kegiatan tersebut sekaligus sebagai sarana penghibur. (PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button