EkoBizKaltaraNunukan

Produk TBS Sawit di Sebatik Melimpah

Tapi Pasokan ke Pabrik CPO Kurang

NUNUKAN – Data dari Badan Pusat Statstik (BPS) Kabupaten Nunukan mencatat luas lahan yang ditanami Sawit di Pulau Sebatik lebih kurang 9000 Hektar.

Jika standar dalam setiap hektar berisi 120 pohon sawit, asumsinya, Sebatik memiliki potensi Tandan Buah Sawit (TBS) yang cukup melimpah.

Menurut Humas dan GA PT. Sempurna Sejahtera, Anang Iswanto, pasokan TBS ke perusahaan lokal sangat kurang. Sehingga Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada tidak dapat beroperasi normal.

Dicontohkan, pabrik CPO PT. Sempurna Sejahtera yang ada di Pulau Sebatik memiliki kapasitas produksi TBS sebesar 30 ton per jam. Karenanya, perusahaan membutuhkan pasokan minimal 400 hingga 500 ton TBS setiap harinya.

Namun fakta di lapangan, PKS Bambangan Sebatik Raya milik PT Sempurna Sejahtera itu tidak memperoleh pasokan TBS yang cukup. Rata-rata dalam sehari, perusahaan ini mendapatkan pasokan  kurang dari 50 persen TBS yang dibutuhkan.

“Kami (PT. Sempurna Sejahtera) sudah menggunakan harga standar mengikuti seperti yang ditentukan oleh pemerintah namun dengan menyesuaikan kondisi perkembangan terbaru harga TBS di lapangan. Termasuk dalam pembayaran harga beli kepada petani, semua berjalan lancar,” kata Anang.

Pihak perusahaan, lanjutnya, tidak bisa menghambat jika ternyata ada petani yang menjual TBS ke pihak lain mengingat itu merupakan usaha individu. Bukan lembaga yang berbadan hukum.

Namun mestinya masyarakat atau petani sawit yang ada merasa bangga karena memiliki industri Pengolahan TBS yang bisa memberi Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui pajak dari hasil penjualan masyarakat, ekonomi semuanya berjalan dan tidak ada yang dirugikan.

“Ketika industri itu ada, harusnya di support. Terutama oleh para petani mandiri. Mengingat perusahaan ini tidak memiliki mitra, namun bergantung dari para petani mandiri tersebut,” katanya lagi.

Kendati para petani sawit tidak mempunyai kewajiban harus menjual TBS mereka kepada perusahaan yang ada di daerah ini, setidaknya ikut perduli dengan keberadaan industri itu.

Sebab, keberadaan industri tersebut sejatinya berawal dari bentuk kepedulian untuk mengakomodir hasil TBS yang dihasilkan  masyarakat petani sawit di daerah ini. (INNA/DIKSIPRO).

Komentar

Related Articles

Back to top button