Pekerjaan Jalan Long Bawan – Long Semamu Dilanjutkan
Laura : Sejak Nunukan masih wilayah Kaltim

NUNUKAN – Pemerintah Pusat kembali menurunkan anggaran untuk kelanjutan pembangunan jalan di wilayah perbatasan dengan negara Malaysia yang menghubungkan Kabupaten Nunukan dengan Kabupaten Malinau. Anggaran yang disebut-sebut mencapai ratusan miliar itu akan dibangun jalan dari Long Bawan, Kabupaten Nunukan dengan Long Semamu di wilayah Kabupaten Malinau.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura SE., MM., Ph.D menyambut baik langkah Pemerintah Pusat yang dipastikan akan mempercepat sekaligus terciptanya pemerataan pembangunan pada wilayah-wilayah di Kabupaten Nunukan yang berada di perbatasan dan selama ini terkendala masalah akses fasilitas jalan.
“Saat ini proses pekerjannya mulai berjalan. Saya sudah menerima surat pemberitahuan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Utara Satuan Kerja Pelaksana Jalan Perbatasan tentang hal itu,” terang Laura yang menyebutkan surat pemberitahuan dimaksud dia terima pada Jum’at 30 Juli 2021 lalu.
Pembangunan jalan yang menghubungkan 2 kabupaten di Kalimantan Utara ini menurut Bupati bukan pekerjaan proyek baru. Bahkan telah terselenggara sebelum dilakukan pemekaran terhadap Provinsi Kalimantan Utara. Saat itu Nunukan dan Malinau masih berada dalam wilayah administasi Kalimantan Timur.
“Pekerjaan itu sudah lama diprogramkan oleh pemerintah pusat. Tapi karena banyak kendala geografis maka penyelesaiannya dibutuhkan waktu yang cukup panjang,” kata Laura.
Pelaksanaan pembangunan jalan ruas Long Semamu – Long Bawan, Kecamatan Krayan memang telah diprogramkan sejak tahun 2002 yang saat itu pelaksanaan awal pekerjaan melalui alokasi APBD Kalimantan Timur.
Tantangan geografis terbesar pada pekerjaan pembangunan jalan ini, lanjut Bupati, adalah keberadaan hutan lindung taman nasional yang harus dilakukan pelepasan kawasan hutan dan pinjam pakai. Demikian juga dengan banyaknya gunung yang sulit untuk dijangkau, harus dilakukan pemangkasan.
“Hambatan tersebut menyebabkan pemerintah agak memperlambat pekerjaan dengan membatasi anggaran yang dialokasikan. Namun saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, proyek tersebut diupayakan tetap dapat dilaksanakan,” terang Laura lebih lanjut..
Dan sekarang, pemerintahan Presiden Jokowi dengan visi misi membangun dari pinggiran dan membuka keterisolasiran daerah pedalaman, kembali melanjutkan pekerjaan tersebut.
Secara tegas Bupati Nunukan ini membantah isu terkait adanya aksi penolakan masyarakat dari Kecamatan Krayan pada tahun 2020 melalui aksi protes yang pernah dilakukan di Kabupaten Malinau.
Kalaupun sempat ada isu protes dari masyarakat, kata Bupati lagi, sebenarnya lebih pada protes terkait jembatan yang dibangun masyarakat secara pribadi yang menghabiskan anggaran sampai ratusan juta rupiah, rusak setelah dilalui kendaraan dan alat kerja pihak kontraktor yang mengerjakan proyek jalan tersebut.
“Tapi masalah itu juga sudah selesai setelah dilakukan perbaikan pada jembatan tersebut dan pemilik jembatan sudah kembali membukakan akses jalan yang akan dilalui,” terang Bupati.
Jalan penghubung Long Semamu, Malinau menuju Long Bawan, merupakan proyek multiyears tahun 2021–2023. Sesuai surat pemberitahuan di terima Pemerintah Kabupaten Nunukan, pekerjaan dibagi dalam 2 paket kegiatan.
Paket jalan Long Semamu – Long Bawan 1 (MYC 2021 – 2023) dikerjakan oleh PT Modern – Markinah (KSO) sepanjang 10 Km, adapun pembangunan jalan Long Semamu – Long Bawan 2 (MYC 2021 – 2023) oleh PT Waskita – Duta (KSO) sepanjang 18.76 Km.
Diperkirakan pada tahun 2023 mendatang proyek itu sudah selesai dan sudah bisa digunakan. Tapi mungkin ada peningkatan pekerjaan lagi di tahun berikutnya,” terang Laura. (BIAZ/DIKSIPRO)