Pemerintah Desa Balansiku Penuhi Aspirasi Pembangunan Jalan Tani
Edi : “Mendukung usaha perkebunan sawit masyarakat,”

NUNUKAN – Jika kebanyakan desa di Kabupaten Nunukan dua tahun terakhir kesulitan membangun infrastruktur lantaran Dana Desa (DD) terpangkas kebijakan refocusing akibat pendemi Covid-19. Tidak demikian halnya dengan Desa Balansiku di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Sukses sepenuhnya mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa kepada warga penerimanya, Pemerintahan Desa Balansiku pada periode TA 2021/2022 masih mampu membangun infrastruktur berupa Jalan Tani sepanjang 900 meter dengan lebar 3,5 meter.
Mewakili Kepala Desa Balansiku, Firman, Sekretaris Desa yang dijabat Edi Supriadi memastikan pembangunan Jalan Tani yang berada di RT 04 Desa Balansiku tersebut memang menjadi prioritas pemerintahan desa sejak aspirasi masyarakat terkait keberadaan jalan tersebut muncul pertama kali beberapa waktu lalu.
“Usulan masyarakat saat itu langsung kami akomodir dan menjadikannnya sebagai program pembangunan berskala prioritas,” terang Edi Supriadi
Pertimbangannya, lanjut dia, di lokasi tersebut tersedia hamparan luas perkebunan kelapa sawit sebagai usaha perkebunan masyarakat setempat yang memang menggantungkan perekonomian keluarga mereka pada kebun sawit tersebut.
Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat pekebun sawit selama ini, lanjut Edi, kondisi jalan yang rusak parah menghambat akses mereka saat memanen buah sawit.
“Bahkan jika hujan telah turun, bisa beberapa hari jalan itu tidak bisa dilewati kendaraan yang akan digunakan untuk mengangkut hasil panen buah sawit,” terangnya.
Kondisi yang tentu saja sangat merugikan masyarakat tersebut, kata Edi lagi, segera saja mendapat respon dari Pemerintahan Desa Balansiku untuk memprioritaskan pembangun jalan dimaksud dan terealisasi pada periode TA 2021/2022 ini.
Dijelaskan, Perkebunan Sawit di Desa Balansiku, hingga saat ini masih menjadi primadona perputaran roda perekonomian masyarakat di desa tersebut. Sebagian besar masyarakat di desa ini memang menjadikan usaha perkebunan sawit sebagai penopang utama ekonomi keluarga. (PND/DIKSIPRO)