Dibantu Metal Detector, 11 Butir Granat dan 101 Butir Peluru Kembali Ditemukan

Foto : Amunisi hasil temuan Personel Pos Lumbis Satgas Pamtas Darat Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad
NUNUKAN – Berawal dari kekhawatiran akan bahaya bahan peledak yang dapat mengancam keselamatan masyarakat wilayah sekitar penemuan pertama amunisi sebelumnya, Komandan Pos (Danpos) Lumbis, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Darat RI-MLY Yonarhanud 16/SBC/3 Kostrad. Letda Arh Sutrisno Sitakar S.Tr. Han beserta 5 personel anggota pos, melakukan penyisiran kembali ke tempat penemuan itu.
Komandan Satgas Pamtas RI-MLY, Kostrad Mayor Arh Drian Priyambodo, S.E, melalui Perwira Penerangan (Papen) Lettu Arh Wenda mengatakan, personel Satgas Pamtas Pos Lumbis yang melakukan penyisiran kali ini dibekali dengan alat khusus pendeteksi logam yaitu metal detector.
“Setelah penemuan pertama Komandan berinisiatif untuk mengadakan Metal Detector seharga Rp 800 ribu yang dikirim oleh rekan dari Jakarta sebanyak 1 unit untuk digunakan menyisir lokasi penemuan pertama,” ujarnya, Senin (15/2/2021).
Diterangkan, dalam penyisiran itu salah seorang personel yaitu Prada Sabri selaku operator metal detector berhasil menemukan lokasi yang diduga terdapat benda logam, “dengan penuh kehati-hatian anggota langsung mencoba menggali dengan tangan kosong, pada kedalaman ± 5cm sampai dengan 10cm dari permukaan tanah ditemukan sebutir Granat tangan”, terangnya.
“Dari hasil penemuan itu, 5 orang personel Satgas terus menyisir lokasi dan berhasil menemukan 10 butir Granat tangan lainnya dan 101 butir peluru berkaliber 7.62 dengan kode ‘IK‘ pada bagian bawah selongsong peluru”, ungkapnya.

Hasil temuan itu langsung dibawa ke pos 19 Lumbis untuk diamankan dan dijauhkan dari pemukiman warga serta dilaporkan kepada komando atas. Jumlah terakhir seluruh amunisi temuan yang berhasil diamankan sebanyak 11 butir Granat tangan dan 101 butir peluru kaliber 7.62 mm.
Penemuan tersebut diduga kuat merupakan amunisi sisa peninggalan tentara Gurkha pada saat Konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1965 di hutan Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan.(sya/diksipro)