Hukum

Wanita Yang Cabuli Remaja di Bawah Umur Resmi Dilaporkan ke Polisi

NUNUKAN – Ibu remaja pria yang menjadi koban perbuatan cabul seorang wanita dewasa, akhirnya datang ke Nunukan Kamis (19/5/2022) sekaligus melaporkan pelakunya kepada pihak berwajib.

Diketahui, kedua orang tua korban selama ini berada di Keningau, Malaysia. Ayahnya bekerja sebagai seorang montir sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.

Korban, yang namanya disamarkan sebagai Ganteng, masih berusia 16 tahun, merupakan pelajar yang mengikuti pendidikan di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Nunukan melalui program Community Learning Center (CLC)

Kedatangan ibu korban ke Nunukan menyusul pemberitahuan dari pihak sekolah yang mengabarkan tentang kondisi Ganteng, mengalami depresi berat akibat perbuatan cabul yang dilakukan ibu angkatnya di Nunukan, dengan nama samaran Ganjen (43) mantan seorang Pekerja Seks Komersil (PSK).

Kapolres Nunukan, melalui melalui Plt. Kasi Humas Polres Nunukan, IPTU Supriadi membenarkan ibu korban didampingi guru sekolahnya telah melaporkan secara resmi kasus tersebut kepada pihak kepolisian sebagai dugaan perbuatan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

“Ini pihak korban masih buat laporan resmi di Polres. Nanti kami rilis,” kata Supriadi yang disampaikan melalui sebuah pesan singkat, saat dikonfirmasi.

Menjenguk kondisi Ganteng yang masih dalam perawatan medis di di RSUD Nunukan, remaja malang ini terlihat ketakutan dengan orang-orang yang datang menjenguknya.

Di RSUD, saat itu Ganteng ditemani sorang kakak sepupunya bernama Irfan (21) yang juga datang dari Keningau, Malaysia dua hari lalu bersama ibu korban.

Menurut Irfan, adik sepupunya itu memang mengalami depresi berat akibat kejadian tidak senonoh yang telah dia alami. Sering termenung, bicara dan senyum sendiri, kerap memberontak bahkan sudah dua kali mencabut sendiri jarum infus yang terpasang di tubuhnya.

“Dia selalu berteriak-teriak minta tolong, memanggil ayah ibunya. Saat ibunya datang dia langsung memeluk sambil menangis,” terang Irfan.

Pada beberapa bagian tubuh Ganteng terlihat gores-gores bekas cakar. Menurut Irfan, pada saat-saat tertentu Ganteng memang tidak bisa menguasai diri hingga mencakar-cakar tubuhnya sendiri. Bahkan membenturkan kepalanya ke tiang ranjang di asrama.

Kondisinya tersebut membuat guru dan beberapa teman sekelasnya mengantarkan Ganteng ke RSUD Nunukan pada Selasa 17 Mei 2022 lalu untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis.

Masih menurut Irfan, Ganteng merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Menyelesaikan pendidikan tingkat SD dan SMP di Keningau, Malaysia. Baru pada pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas dia sekolah di Nunukan.

“Setahu saya, Ganteng ini orangnya ceria. Saat masih sekolah di Malaysia dia sering berkunjung dan main ke rumah saya.,” terang Irfan.

Informasi yang dihimpun media ini, selama di Nunukan korban tinggal di asrama sekolahnya. Namun sejak mengenal Ganjen melalui sebuah aplikasi media sosial, diam-diam dia kerap menemui Ganjen di kost tempat tinggal perempuan berusia 43 tahun tersebut.

Agar dapat keluar asrama untuk memuluskan pertemuan dengan wanita yang kemudian menjadi orang tua angkatnya tersebut, pada kepala asrama, Ganteng beralasan pergi ke rumah ibadah untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat beragama. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button