
NUNUKAN – Pagi buta Jum’at (31/1/2025) sekitar Pk. 05.30 Wita, warga di lingkungan pemukiman Gg Jambu, RT. X Jl. Pembangunan, Kelurahan Nunukan Barat, dibuat gempar atas ditemukannya sosok pria sudah tidak bernyawa dalam sebuah rumah petak sewa.
Posisinya, tergantung dengan seutas tali yang salah satu ujungnya melilit bagian leher pria tersebut. Sedangkan ujung lainnya terikat kuat pada salah satu balok gelagar atap rumah tempat dia ditemukan.
Oleh warga, kejadian itu langsung diinformasikan pada Ketua RT setempat. Selanjutnya dilaporan kepada pihak kepolisian di Polsekta Nunukan. Usai profiling, sejumlah petugas kepolisian yang datang ke TKP langsung mengevakuasi jenazah pria tersebut ke RSUD Nunukan guna pemeriksaan medis.
Belakangan diketahui, jenazah pria muda diperkirakan berusia 25 tahun tersebut bernama Tomi. Melihat kondisinya saat ditemukan, warga menduga pria tersebut memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Informasi diperoleh Diksipro.com dari warga sekitar, Tm diketahui sebagai warga yang baru pindah ke lingkungan tempat tinggal mereka tersebut. Terhitung baru tiga hari dia menempati sebuah petak rumah sewa milik warga bernama Yohanes.
Sebagai warga baru, penduduk sekitar mengaku belum terlalu jauh mengenal Tm. Kecuali tentang pekerjaannya sehari-hari sebagai buruh harian pengikat bibit rumput laut (mabettang). Info lainnya, kendati saat datang dan tinggal di rumah petak yang dia sewa terlihat hanya sendiri, konon kabar terdengar, Tm sudah memiliki istri namun hidup memisahkan diri ke sebuah kecamatan lain di luar Pulau Nunukan.
Jasad Tm yang ketika ditemukan dengan posisi tergantung tanpa nyawa terlihat pertama kali oleh rekannya sesama pekerja mabbetang bernama Roy. Saat itu Roy bermaksud menemui Tm untuk mengambil handphone yang semalam dipinjamnya.
Cerita Roy, malam itu mereka berdua kongkow-kongkow didepan rumah Roy sambil bernyanyi-nyanyi. Setelah malam agak larut Roy bermaksud pulang karena merasa sudah mulai mengantuk. Demikian juga Tm bermaksud pulang ke rumahnya.
Menurut Roy, selama duduk nongkrong hingga detik terakhir berpisah pulang ke rumah masing-masing, dia sama sekali tidak melihat gelagat aneh atau sikap di luar kebiasaan ditunjukkan oleh rekannya tersebut. Semua berjalan normal seperti hari-hari sebelumnya
“Sebelum pulang, dia meminjam handphone milik saya untuk dibawa pulang. Alasannya, karena ada seseorang yang mau dia hubungi. Karena memang sudah biasa seperti itu, saya tidak mempermasalahkan,” terang Roy.
.
Sebelumnya disepakati, Roy akan mengambil kembali handphone miliknya, subuh Pk. 05.00.Wita. Waktu yang dijanjikan, Roy mendatangi rumah rekannya tersebut. Berkali-kali memanggil nama Tm sambil mengetuk-ngetuk pintu namun sama sekali tidak mendapat jawaban, Roy mencoba melihat situasi di belakang rumah TM.
Mendapati pintu belakang rumah Tm tidak terkunci dan sedikit terbuka, Roy masuk ke dalam rumah Tm. Bertepatan saat itu terdengar bunyi alarm dari handphone milik Roy yang dipinjam Tm.
Tanpa prasangka apapun, Roy mendatangi arah suara alarm yang terdengar. Hingga dirinya dibuat sangat terkejut karena melihat tubuh Tm tengah tergantung dengan seutas tali dan kaku tidak bergerak.
“Saya kaget, lalu berlari keluar rumah sambil teriak minta tolong,” kata Roy.
Saat diwawancarai, beberapa jam setelah peristiwa itu berlalu, Roy masih terlihat agak shock dan sesekali tubuhnya terlihat gemetar.
Dikonfirmasi terkait dugaan aksi nekat Tm mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Kapolres Nunukan didmpingi Kaplsekta Nunukan, Disco Barasa mengatakan pihaknya masih dalam langkah penyelidikan.
“Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi untuk memperoleh titik terang atau kejelasan motif dibaliknya. Termasuk pendalaman, apakah kasus ini murni gantung diri atau da tindak pidana lain,” ujar Barasa. (ADHE/DIKSIPRO)