Transmigran SP5 Sebakis Curhat Nasib Mereka di Media Sosial
Tak Ada Kejelasan Lahan Transmigrasi Sejak 2013

NUNUKAN – Video curhatan warga Transmigrasi di Nunukan mendadak viral di jejaring sosial media, setelah video berdurasi 16.19 menit itu diunggah oleh channel youtube bernama Asian Survivor.
Video yang bercerita tentang carut marutnya pengelolaan pemerintah terhadap warga Transmigrasi itu, khususnya terhadap hak lahan garapan untuk dijadikan lahan plasma, hingga kini tak kunjung mendapatkan kejelasan.
Video berjudul “Berharap Pemerintah Dengar Suara Hati Warga Transmigrasi SP 5 Sebakis Nunukan – Kalimantan Utara” itu sudah ditonton oleh lebih dari 16 ribu kali dengan jumlah like 266 akun dan 80 komentar sejak diunggah 6 hari lalu.
Dalam video itu, salah seorang warga transmigrasi di balik kamera ini menjelaskan jika lahan dimaksud sejatinya akan difungsikan untuk perkebunan plasma bagi warga transmigrasi seluas 1500 hektare oleh PT. Sebakis Inti Lestari sesuai SK Kepala BPN, SK Pencadagan Gubernur Kaltim serta Izin Pelaksanaan Transmigrasi.
“Dulu lahan ini masih hutan tapi sekarang sudah ditebangi dan ditanami kelapa sawit. Tapi yang menanam sawit bukan warga transmigrasi tapi ada warga dari luar yang menanam. Kami tidak tahu caranya bagaimana, kok bisa lahan ini diambil alih oleh orang-orang yang bukan warga transmigrasi,” ujar warga transmingrasi itu yang belakangan diketahui bernama Iwan sembari menunjukkan lahan yang dimaksud.
Iwan pun menyebutkan telah melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah setempat, hanya saja, hingga kini tak ada tindak lanjut dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Nunukan.
Warga Transmigrasi sendiri tak tahu menahu soal penguasaan lahan dimaksud, padahal dalam plang kawasan yang berdiri di kawasan itu tertulis jelas bahwa kawasan dan lahan tersebut dimanfaatkan untuk lahan plasma warga Transmigrasi.
“Kok sampai saat ini belum juga ada realisasi dari kami warga transmigrasi. Kanan kiri lahan ini sudah dikuasai orang semua yang bukan warga transmigrasi, tidak tahu ada unsur apa kami juga tidak tahu,” keluh Iwan.
Selanjutnya warga itu juga menunjukkan lokasi lahan pemakaman warga SP5 yang disekelilingnya telah dipatok dan sebagian lagi dari makam itu digusur oleh orang tak dikenal.
“Jadi jelas ini juga makam digusur dan kemarin juga ada selisih dengan orang trans yang makam keluarganya digusur. Kami juga tidak tahu kenapa bisa orang lain menguasai lahan-lahan disini,” bebernya.